REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan, pembayaran zakat pada bulan Ramadhan bertujuan untuk menyucikan diri demi membersihkan sebagian harta yang kotor. Ridwan Kamil telah menunaikan pembayaran zakat mal melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (12/4).
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil menandatangani prasasti klinik Inggit Garnasih dan meluncurkan Rumah Singgah Baznas Jabar (Rengginas). "Zakat itu ibaratnya menyucikan. Barangsiapa yang tidak berzakat ibaratnya didalam hartanya banyak kotoran. Nah untuk membersihkannya harus melalui zakat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Emil mengatakan, di bulan yang penuh dengan keberkahan ini, pembayaran zakat dilakukan dari level Presiden ke Gubernur, hingga Wali Kota/Bupati kepada Baznas. "Di bulan Ramadhan penuh keberkahan kita menyelenggarakan kegiatan pembayaran zakat dari level Presiden, Gubernur, Wali Kota/ Bupati kepada Baznas di wilayah masing-masing," katanya.
Emil menilai, menunaikan zakat di bulan Ramadhan merupakan salah satu kegiatan yang bermaslahat. Tujuannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Ini sangat relevan dengan semangat Ramadan yang terus kita carikan kegiatan-kegiatan yang bermaslahat," katanya.
Sementara itu, kata dia, target jangka pendek pengumpulan potensi zakat kepada Baznas Jabar tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun. "Potensi zakat di Jabar itu sekitar Rp 30 triliun. Sehingga dari target Baznas Jabar Rp 746 miliar kita targetkan mudah-mudahan dalam waktu jangka pendek dapat tercapai Rp 1,6 triliun. Semoga warga Jabar bisa soleh dan mencapai target," papar Emil.
Menurut Emil, apabila hal itu dapat diwujudkan, maka akan sangat membantu Pemprov Jabar dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Untuk itu, dia meminta, Baznas menggandeng lembaga amil zakat lainnya bersama-sama menanggulangi kemiskinan ekstrem di tahun 2022 dan 2023.
Khusus di Jawa Barat, kata dia, ada empat level kemiskinan, tiga teratas alhamdulillah membaik. Tetapi, kemiskinan ekstrem perlu mendapatkan perhatian.
"Oleh karena itu arahan saya agar Baznas Jabar dan Kota/ Kabupaten, juga lembaga amil zakat bergotong-royong mengeroyok sisi segmentasi kemiskinan ekstrem di tahun 2022 dan 2023," katanya.
Sementara Ketua Baznas Jabar Anang Jauharrudin berharap setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, selanjutnya para pejabat di lingkungan Pemda Provinsi Jabar mengikuti dengan membayar zakat melalui Baznas Jabar.
"Untuk zakat, infak melalui Baznas, kami memohon kepada Pak Gubernur dan Wagub, mudah-mudahan disertai pejabat lainnya berkenan melaksanakan zakat mal melalui Baznas Jabar," kata Anang.
Anang mengatakan, dari pihak Baznas menargetkan Rp 1,6 triliun terkumpul pembayaran zakat dari masyarakat Jabar. "Total penghimpunan Baznas se-Jabar tahun 2021 sebanyak Rp 726 Miliar. Untuk mencapai target tahun ini, Baznas RI menugaskan dapat dicapai Rp 1,6 triliun se-Jabar," katanya.
Untuk mensiasati hal itu, Baznas Jabar akan bergerak cepat melalui kerja sama dengan berbagai pihak. "Sesuai arahan Bapak Gubernur kami dituntut berkolaborasi dan berinovasi," katanya.