REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pihak berwenang Filipina mengatakan setidaknya 25 orang tewas dalam longsor dan banjir yang disebabkan badai tropis Megi. Badai itu menghantam bagian timur dan selatan pantai negara Asia Tenggara tersebut.
Pada Ahad (11/4/2022) kemarin badai dengan kecepatan angin sekitar 65 kilometer per jam dan hembusan mencapai 80 kilometer per jam menyebabkan longsor. Megi merupakan badai pertama yang menghantam kepulauan Filipina tahun ini, negara itu biasanya dilanda 20 badai tropis per tahun.
Kepala Kepolisian Kota Baybay Joemen Collado mengatakan terdapat 22 jenazah ditemukan tertimbun longsor di timur Provinsi Leyte. Badan penanggulangan bencana yang juga menemukan tiga jenazah di daerah Davao mengatakan jumlah korban masih dalam proses verifikasi.
"Terjadi longsor di pemukiman dan sejumlah korban tersapu banjir," kata Collado, Selasa (12/3/2022).
Ia menambahkan operasi penyelamatan yang sedang berjalan sementara masih ada enam orang yang dinyatakan hilang.
Foto-foto yang dibagikan biro pemadam kebakaran setempat menunjukkan tim penyelamat menyisir puing-puing dekat rumah yang terendam banjir. Menggali longsor untuk mencari korban selamat.
Biro badan cuaca negara bagian mengatakan badai tropis Megi diperkirakan akan kembali melemah dengan kecepatan angin 45 kilometer per jam. Lalu kemudian kembali ke laut.