Selasa 12 Apr 2022 23:13 WIB

Rumah Zakat Salurkan Amanah Donatur di Bulan Suci Ramadhan

Ibu Evi harus berjuang sendiri meski dirinya menderita kanker dan harus cuci darah

Melaluli Kegiatan yang bertajuk berbagi, Rumah Zakat salurkan bantuan kepada 3 orang penerima manfaat, yang pertama yakni Ibu Evi yang menderita sakit komplikasi (kanker dan Ginjal). Lalu Bantuan ghorimin untuk ibu Yayah, serta yang terakhir bantuan UMKM untuk Ustadz Roni yang memiliki usaha HandyCraft mainan seperti otok-otok, ondel-ondel mini dari botol bekas, dan mobil-mobilan  Kamis (7/4/2022).
Foto: istimewa
Melaluli Kegiatan yang bertajuk berbagi, Rumah Zakat salurkan bantuan kepada 3 orang penerima manfaat, yang pertama yakni Ibu Evi yang menderita sakit komplikasi (kanker dan Ginjal). Lalu Bantuan ghorimin untuk ibu Yayah, serta yang terakhir bantuan UMKM untuk Ustadz Roni yang memiliki usaha HandyCraft mainan seperti otok-otok, ondel-ondel mini dari botol bekas, dan mobil-mobilan Kamis (7/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Melalui Kegiatan yang bertajuk berbagi, Rumah Zakat salurkan bantuan kepada 3 orang penerima manfaat, yang pertama yakni Ibu Evi yang menderita sakit komplikasi (kanker dan Ginjal). Lalu Bantuan ghorimin untuk ibu Yayah, serta yang terakhir bantuan UMKM untuk Ustadz Roni yang memiliki usaha HandyCraft mainan seperti otok-otok, ondel-ondel mini dari botol bekas, dan mobil-mobilan  Kamis (7/4/2022).

Bantuan tersebut disalurkan kepada penerima manfaat yang betul-betul sedang mengalami kesulitan. Salah satunya yang disebutkan diatas yakni Ibu Evi yang harus berjuang sendiri untuk merawat dan membiayai sekolah anaknya karena suaminya meninggal dunia. Menurut ceritanya ia sering bolak balik ke rumah sakit  karena harus cuci darah dan operasi cairan paru yang sudah naik ke kepalanya sehingga bu Evi kepalanya harus di operasi kemudian dipasang selang.

Baca Juga

Selama berobat ia menggunakan BPJS namun yang menjadi kendala adalah transportasi untuk bolak-balik ke RS karena rutinitas atau jadwalnya berobat dan harus cuci darah seminggu dua kali dan control selang yang ada dikepalanya. Sementara bu Evi adalah seorang single parent karena di tinggal suaminya meninggal dunia.

Bu Evi tinggal di Kontrakan bersama anak gadisnya yang sudah duduk dibangku SMP, anak bu Evi yang pertama tinggal di Palu Sulawesi Bersama neneknya, anak kedua Bu Evi ternayata sudah hafal Qur’an 3 Juz. Sangat disayangkan yang awalnya pesantren di Rumah Tahfidz karena harus merawat Bu Evi yang kondisinya semakin memburuk kini Tania anak Bu Evi harus berhenti pesantren untuk sementara dengan harapankesembuhan Mamanya.

Tania anak yang berbakti dan shalihah, ia senantiasa sabar dan ikhlas merawat serta mendampingi sang Mama yang sedang dalam kondisi sakit parah kanker dan Ginjal dan sudah harus rutin cuci darah.

Harapan Kita Bersama semoga Ibu Evi terus berjuang melawan kankernya dan terus ikhtiar serta berserah diri kepada Allah SWT, semoga Allah sembuhkan dan Allah angkat Penyakitnya sehingga bisa hidup normal seperti sediakala, Aamiin.“Ya Allah Ya Rahman, kami sangat berterima kasih kepada semua donatur yang sudah begitu pedulikepada sesama, kami tidak dapat membalas kebaikan para donator semoga Allah balas dengan kebaikan yang lebih baik,” tutur bu Evi dengan rasa syukur.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement