Dinas Perdagangan Kota Madiun Minta Toko Tarik Produk Kinder Joy
Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Kinder Joy. Dinas Perdagangan Kota Madiun, Jawa Timur, meminta pengelola toko untuk menarik sementara penjualan produk telur cokelat merek Kinder Joy dari pasaran karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella. | Foto: www.wikimedi.com
REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Dinas Perdagangan Kota Madiun, Jawa Timur, meminta pengelola toko untuk menarik sementara penjualan produk telur cokelat merek Kinder Joy dari pasaran karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella sesuai hasil keputusan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Analis Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan Kota Madiun, Tri Prasetyaningrum, mengatakan, permintaan penarikan produk jajanan anak tersebut dilakukan dengan melakukan pemantauan di toko-toko modern di wilayah Kota Madiun.b"Hasilnya, masih banyak toko modern yang memajang produk tersebut di etalase untuk dijual. Kami lakukan sosialisasi agar ditarik sementara karena beerdasarkan keputusan BPOM, produk tersebut diduga terkontaminasi bakteri berbahaya," ujar Tri Prasetyaningrum di Madiun, Selasa (12/4/2022).
Menurut dia, penarikan tersebut menyusul penerbitan peringatan publik oleh Food Standard Agency (FSA) Inggris pada 2 April 2022 yang menemukan keterkaitannya dengan wabah Salmonella pada produk tersebut di sejumlah negara. Berdasarkan keterangan BPOM, penarikan sementara itu dilakukan sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella.
"Dari pemantauan tim di lapangan, masih ada mini market yang menyediakan produk Kinderjoy di etalase. Untuk itu, kami minta segera ditarik sampai ada keputusan dari hasil tes yang dilakukan BPOM," kata dia.
Penarikan tersebut berlaku terhadap seluruh produk Kinder. Selain Kinder Joy, penarikan sementara juga dilakukan pada produk Kinder Bueno sebagai langkah antisipasi.
Lebih lanjut, Tri mengungkapkan hasil koordinasi dengan BPOM Surabaya bahwa produk Kinder Joy yang beredar di pasaran Indonesia diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD. Meski begitu, pemeriksaan laboratorium tetap dilakukan untuk memastikan keamanan produk.Sebelum Indonesia, produk telur cokelat Kinder sudah ditarik dari peredaran di sejumlah negara karena kekhawatiran terkontaminasi bakteri Salmonella.
Sejumlah negara itu adalah Belgia, Inggris, Irlandia, Perancis, Jerman, Belanda, Swedia, Amerika Serikat (AS), Spanyol, dan Singapura. Adapun negara-negara dengan kemungkinan terdapat kasus salmonella yang dikonfirmasi adalah Perancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia.
"Untuk saat ini kami tegaskan kepada seluruh toko agar menarik peredaran Kinder sampai ada keterangan lebih lanjut dari BPOM," kata Tri.