REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW mengajarkan umatnya agar istiqamah dalam setiap amal kebaikan yang kerjakan. Istiqamah menjadi pokok dalam beragama setelah seseorang beriman dan melakukan pengamalan.
Pakar Tafsir Alquran yang juga pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran Ustadz Syahrullah Iskandar menjelaskan seseorang yang beriman tidak hanya sebatas berikrar dengan lisan dan hati tetapi juga mengamalkan dengan perkataan dan perbuatan. Sedang dalam beramal seseorang membutuhkan keistiqamahan.
"Kalau dihitung perintah dan larangan dalam beragama itu ngga banyak, tapi yang berat adalah istiqamahnya. Dalam bahasa Indonesia konsisten. Perbuatan yang sangat dicintai Allah adalah yang konsisten, yang terus menerus. Tak cuma sekali tapi konsisten meskipun sedikit," katanya saat mengisi tausiyah Ramadhan pascatarawih di Masjid Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran beberapa hari lalu.
Ustadz Syahrullah mencontohkan seseorang bertilawah Alquran dua lembar per hari dengan istikamah jauh lebih baik dibanding orang yang bertilawah satu juz dalam satu waktu namun tidak lagi membaca Alquran setelahnya. Seseorang yang istiqamah melaksanakan sholat sunnah dhuha kendati hanya dua rakaat setiap hari jauh lebih baik dibanding orang yang melaksanakan sholat duha berkali-kali dalam satu waktu namun tidak lagi melaksanakannya pada hari berikutnya.
Begitu pun seseorang yang istiqamah bersedekah meski sedikit jauh lebih baik dibanding orang yang bersedekah dalam jumlah banyak dalam satu waktu namun tak pernah lagi bersedekah. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Hud ayat 112:
فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Alquran surat Hud ayat 112)
"Nilai sedikit tapi konsisten itu yang diinginkan Allah. Jadi terlihat agama kita menginginkan konsisten dalam melakukan hal-hal baik," katanya.
Bahkan, menurut Ustaz Syahrullah, istiqamah adalah lebih dari setengah ajaran Islam. Lalu bagaimana caranya istiqamah?
Menurutnya, untuk istiqamah seseorang dapat memulai sesuatu amal dari hal-hal yang terkecil lebih dulu, tetapi terus dilakukan. Selain itu, tidak mengabaikan setiap kesempatan berbuat baik ketika datang kesempatan tersebut.
Maka, menurut Ustadz Syahrullah, bulan suci Ramadhan menjadi bulan yang berharga untuk melatih diri untuk konsisten dalam menjalankan setiap kebaikan. Indikator keberhasilan seorang dalam berpuasa adalah keistiqamahan dalam mengerjakan amal-amal Ramadhan pada bulan lainnya.