Rabu 13 Apr 2022 03:25 WIB

Pemerintah Percepat Pembangunan Pembangkit Panas Bumi

Kapasitas terpasang pembangkit panas bumi di Indonesia mencapai 2.276 MW

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Sejumlah pekerja melakukan pengawasan dan pemeriksaan operasional di area sumur panas bumi situs Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5-6, Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (30/7/2021). PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle berkapasitas 500 kilo Watt (kW) untuk mengoptimalikan pemanfaatan energi panas bumi, menekan biaya operasional, serta menunjang program energi hijau pemerintah dan ditargetkan beroperasi pada Desember 2021.
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Sejumlah pekerja melakukan pengawasan dan pemeriksaan operasional di area sumur panas bumi situs Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5-6, Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (30/7/2021). PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle berkapasitas 500 kilo Watt (kW) untuk mengoptimalikan pemanfaatan energi panas bumi, menekan biaya operasional, serta menunjang program energi hijau pemerintah dan ditargetkan beroperasi pada Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah akan mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Pemerintah menargetkan dapat membangun PLTP dengan kapasitas sebesar 3.355 MW untuk memenuhi target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025. 

Direktur Panas Bumi, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris mengatakan, target bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 merupakan bagian dari komitmen pemerintah  

untuk mencapai Karbon Netral (net zero emission) pada 2060 atau lebih cepat dari itu.