REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, tren kasus positif mingguan nasional tercatat mengalami penurunan selama tujuh pekan berturut pascapuncak gelombang ketiga. Saat ini, kata dia, pemerintah terus menekan angka kasus pada provinsi penyumbang kasus positif terbesar dalam tujuh hari terakhir.
Yaitu DKI Jakarta sebanyak 3.895 kasus, Jawa Barat sebanyak 2.318 kasus, Banten sebanyak 1.256 kasus, Jawa Tengah sebanyak 1.227 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 873 kasus. Sedangkan pada kasus aktif nasional juga mengalami penurunan signifikan selama enam pekan terakhir.
Persentase kasus aktif nasional sekitar satu persen jauh di bawah rata-rata dunia yang sekitar delapan persen. Meski demikian, Satgas mencatat masih terdapat dua provinsi dengan peningkatan kasus aktif mingguan, yakni Papua yang naik 84 kasus dan Papua Barat naik 15 kasus.
“Kasus aktif harus dijaga agar tetap rendah, dengan menghindari penambahan orang positif seminimal mungkin, dan mencari obat untuk orang yang terinfeksi,” kata Wiku saat International Media Briefing, dikutip dari siaran pers Istana pada Rabu (13/4/2022).
Sementara pada angka kematian tercatat mengalami tren penurunan selama lima pekan berturut. Namun, persentase angka kematian masih lebih tinggi dari rata-rata dunia. Satgas pun menyoroti lima provinsi penyumbang kematian terbesar dalam tujuh hari terakhir. Antara lain, Jawa Timur sebanyak 81 kasus, Jawa Tengah sebanyak 47 kasus, Jawa Barat sebanyak 35 kasus, DKI Jakarta sebanyak 30 kasus, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 27 kasus.
Sedangkan pada kasus kesembuhan saat ini tercatat mengalami peningkatan. Wiku menyebut, persentase kesembuhan mencapai sekitar tujuh persen, lebih tinggi dari rata-rata dunia.
Per 10 April 2022, Satgas mencatat lima provinsi dengan persentase pemulihan tertinggi yakni Papua Barat mencapai 98,5 persen, DKI Jakarta mencapai 98,4 persen, Banten mencapai 98,3 persen, Maluku mencapai 98,2 persen, serta Sulawesi Selatan mencapai 98,1 persen.
Satgas juga mencatat angka BOR nasional yang mengalami penurunan signifikan dari 40 persen saat puncak ketiga, menjadi sekitar empat persen. Namun masih terdapat lima provinsi dengan angka BOR yang masih di atas angka nasional, yakni Nusa Tenggara Timur sebesar 8,8 persen, DI Yogyakarta sebesar 8,29 persen, Sulawesi Tengah sebesar 7,87 persen, Kalimantan Tengah sebesar 7,71 persen, dan Kalimantan Utara sebesar 7,47 persen.
Sementara pada angka positivity rate atau jumlah orang terdeteksi positif dari hasil testing menunjukkan tren penurunan signifikan. Namun, kata Wiku, penurunan ini seiring dengan penurunan jumlah testing.
Pada Januari tahun lalu, positivity rate yang rendah terjadi pada cakupan testing yang tinggi yang angkanya melebihi 200 ribu orang per hari. Sedangkan saat ini, jumlah orang yang diperiksa hanya di bawah 100 ribu.