REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH -- Umat Muslim di Kota Sharjah, Uni Emirat Arab berkumpul setiap hari untuk mengikuti buka puasa bersama. Mereka sabar mengantre hingga sepanjang satu kilometer di luar tenda yang didirikan di Al Ghuwair sejak pukul 16.30 waktu setempat.
Seperti dilansir The National News pada Rabu (13/4/2022) Mohammad Ihsan adalah salah satu dari mahasiswa Muslim yang turut serta mengantre untuk berbuka puasa. Ia datang lebih awal untuk mendapatkan tempat di dalam tenda yang dilengkapi pendingin udara yang didirikan oleh Pusat Kebudayaan Muslim Kerala (KMCC).
Ada sekitar 1.500 makanan gratis yang disajikan setiap harinya bagi umat Muslim di kota itu untuk berbuka. “Saya senang kita bisa makan bersama lagi dengan orang-orang yang berbeda kebangsaan,” kata Ihsan.
Ihsan mengatakan dirinya mengikuti buka puasa Ramadhan yang disiapkan oleh KMCC selama empat tahun. Selama dua tahun terakhir ketika tenda buka puasa bersama tak diizinkan karena pandemi Covid-19, makanan buka puasa dikirim ke rumahnya oleh sukarelawan.
Sekretaris jenderal cabang kelompok Sharjah, Mujeeb Rahman mengatakan para sukarelawan melakukan pekerjaan luar biasa selama tahun-tahun pandemi. “Ketika sebagian besar orang tinggal di rumah, relawan kami memberikan makanan buka puasa serta obat-obatan kepada pasien Covid-19,” katanya.
KMCC menerima izin untuk mendirikan tenda buka puasa di Sharjah tahun ini karena pembatasan virus corona telah dilonggarkan. Meski begitu KMCC juga terus mengirimkan sekitar 3.000 makanan ke Dubai dan Abu Dhabi. Distribusi ditangani oleh kelompok yang terdiri dari 100 sukarelawan di Sharjah, 150 di Dubai, dan 120 orang di Abu Dhabi.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah karena membuka kembali tenda berbuka puasa. Anda dapat melihat begitu banyak orang mengantre dan relawan kami sangat antusias untuk melayani mereka. Ini menunjukkan bahwa kita semua telah merindukan tenda," kata Sekretaris Jenderal KMCC cabang UEA Anwar Naha.
Setiap kotak makan terdiri dari ayam biryani, kurma, buah, jus, dan air. Makanan ini disiapkan oleh tim yang terdiri dari empat koki yang mulai memasak pada pukul 10.00 dan selesai tepat setelah pukul 15.00. Mereka memasak hampir 250 kilogram beras, 250 Kg ayam dan sayuran.
Makanan yang sudah dimasak dibawa ke tenda sekitar pukul 15.30 dan dikemas oleh tim relawan. Semua pengunjung melalui pemeriksaan termal. Masyarakat juga diwajibkan memakai masker sebagai bagian dari protokol keselamatan Covid-19.
“Kami memiliki tim pembersihan khusus dan kami memastikan tenda dibersihkan segera setelah kami selesai makan,” kata pengelola relawan Zakeer Kumbala.