REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa SYL memberikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor, atas komitmen kuat dalam memajukan pembangunan pertanian di Kalsel.
Mentan RI menilai pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami kemajuan signifikan, terutama turut menjaga ketahanan pangan nasional. Menurut SYL, salah satu magnet kuat yang menjadi daya dorong kemajuan pembangunan pertanian itu adalah komitmen nyata dari kepala daerah.
“Dan komitmen itu telah ditunjukkan Gubernur Kalsel. Ini terbukti dari peningkatan produksi pertanian,” katanya.
Menteri SYL secara khusus menitipkan salam hangat dan apresiasi kepada Paman Birin atas dukungan nyata memajukan sektor pertanian.
Penghargaan atas dedikasi Gubernur Kalsel dari Menteri Pertanian RI, disampaikan Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman, usai bertemu dengan Mentan RI, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (12/4/2022).
"Saya baru bertemu secara langsung dengan Pak Menteri Pertanian. Beliau secara khusus menitip salam hangat dan penghargaan atas dedikasi Gubernur Kalsel dalam mendukung kemajuan pembangunan pertanian di tingkat daerah dan skala nasional," ucap Syamsir, seperti dalam siaran pers, Rabu (13/4/2022).
Salah satu nilai positif Paman Birin, di mata Mentan SYL adalah semangat bergerak menggelorakan penanaman benih padi. Mentan SYL bangga dengan semangat bergerak Paman Birin dalam memberikan motivasi kepada para masyarakat petani. Paman Birin sering terjun bersama petani baik menanam maupun saat waktu panen.
Syamsir menambahkan Mentan SYL juga menyampaikan beberapa pesan penting bagi pembangunan pertanian secara berkelanjutan. “Menteri mengharapkan Kalsel agar terus berusaha menjaga Surplus produktivitas padi. Ini karena Kalsel termasuk penyangga pangan nasional,” ujar Syamsir.
Kalsel sebagai pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN) agar sesegeranya menyiapkan potensi pertanian sebagai penyuplai pangan nantinya ke IKN. “Pesan lain Menteri Pertanian adalah Mitigasi iklim dan serangan hama harus diperhatikan dengan cermat,” ungkap Syamsir.
Pembangunan sektor pertanian di Kalsel terus menunjukan hasil positif. Berdasar data Dinas TPH Kalsel, sejak 2016 Kalsel selalu mampu memproduksi gabah kering giling kisaran dua juta ton yang bila dikonversikan ke beras menjadi 1,4 juta ton beras.
Sementara produksi gabah di Kalsel terakhir per 2021 lalu menurut perhitungan BPS dengan metode KSA adalah 1,1 juta ton gabah kering giling. Sementara jumlah total kebutuhan masyarakat Kalsel sekitar 400 ribu ton beras.
Angka ini berdasarkan perhitungan jumlah penduduk Kalsel sebanyak 4,2 juta jiwa lebih dengan konsumsi berasnya memerlukan 33.425 ton per bulan. Produksi gabah menunjukan hasil yang baik. Rata-rata dua sampai tiga ton gabah per hektar dengan menggunakan varietas lokal. Namun jika menggunakan varietas unggul bisa mencapai delapan ton.
Sektor pertanian Kalsel menyumbang 14 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Hampir mengimbangi sektor pertambangan yang berada di angka 16 persen.