REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama PT Pertamina (Persero) akan menghadirkan Keagenan Elpiji (Liquefied Petroleum Gas/LPG) di empat kabupaten/kota. Ini dilakukan guna menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga elpiji di Babel.
"Saya yakin kehadiran Keagenan Elpiji PT Pertamina ini dapat mengatasi kelangkaan dan harga tinggi di daerah ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat menerima kunjungan PT Pertamina Retail di Pangkalpinang, Selasa (12/4/2022) lalu.
Ia mengatakan, kehadiran Keagenan Elpiji itu disiapkan di empat kabupaten/kota yaitu Bangka Barat, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang yang merupakan kerja sama Pemprov Kepulauan Babel dengan PT Pertamina Retail. Kerja sama tersebut merupakan salah satu langkah dalam menjaga stabilitas harga dan stok elpiji sesuai standar yang ditetapkan perusahaan berplat merah tersebut.
"Ketika ada harga elpiji yang lebih tinggi dan tidak sesuai dengan standar, maka Keagenan Elpiji Pertamina ini yang akan menjadi acuannya," ujarnya.
Menurut dia, dalam pengelolaan Keagenan Elpiji itu, nantinya juga akan dikolaborasikan dengan program penerapan sistem fuel card untuk pembelian gas elpiji yang selama ini telah dilakukan di Bangka Belitung, sehingga dalam pendistribusiannya dapat dikendalikan dan tepat sasaran. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, kita mendirikan Keagenan Elpiji di empat kabupaten/kota ini," katanya.
Perwakilan PT Pertamina Retail Bona Mangkirap menyatakan, Keagenan Elpiji PT Pertamina Retail itu merupakan keagenan yang dikelola langsung oleh Pertamina melalui anak perusahaannya, yaitu Pertamina Retail untuk menjaga stabilitas dan standarisasi harga LPG di pasaran. Selain itu, Keagenan Elpij itu juga menjaga ketersediaan stok di suatu daerah dan menjadi role model bagi keagenan elpiji yang lain.
"Saat ini di Indonesia telah terdapat 52 titik Keagenan Elpiji PT Pertamina Retail dengan status on progres sampai dengan akhir 2022," katanya.