Rabu 13 Apr 2022 09:17 WIB

Perindag: Harga Minyak Goreng di Sangihe Segera Turun

Harga minyak goreng segera normal setelah datang kapal Tol Laut di pelabuhan Tahuna.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Warga menjinjing jeriken berisi minyak goreng curah (ilustrasi). Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, Rivai Mahdang memastikan, harga minyak goreng segera turun menjadi normal.
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Warga menjinjing jeriken berisi minyak goreng curah (ilustrasi). Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, Rivai Mahdang memastikan, harga minyak goreng segera turun menjadi normal.

REPUBLIKA.CO.ID, SANGIHE -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, Rivai Mahdang memastikan, harga minyak goreng segera turun menjadi normal.

"Kami pastikan harga minyak goreng segera menjadi normal setelah kedatangan kapal Tol Laut di Pelabuhan Tahuna," kata dia di Tahuna, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga

Menurut Mahdang, saat ini kapal Tol Laut sudah sandar di Pelabuhan Tahuna dan segera menurunkan muatan yang dimuat dari Surabaya dan Makassar. "Salah satu muatan yang akan diturunkan dari kapal Tol Laut adalah minyak goreng," kata dia.

Minyak goreng curah yang diturunkan dari kapal Tol Laut di jual di tingkat pengecer dengan harga Rp 14 ribu setiap botol ukuran 600 ml. "Minyak goreng curah di tingkat pengecer ukuran 1,5 liter yang saat ini dijual dengan harga Rp 35 ribu akan dijual Rp 14 ribu setiap botol ukuran 600 ml sedangkan minyak goreng Sofia Rp 15 ribu per liter," kata dia.

Dinas Perindag, kata dia, akan selalu memantau harga bahan di setiap pengecer agar tidak melebihi satuan harga yang sudah ditetapkan. "Kami secara rutin akan melakukan pemantauan harga bahan yang diangkut kapal Tol Laut agar tidak di jual melebihi harga eceran tertinggi," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement