Rabu 13 Apr 2022 15:03 WIB

Dukung Gernas BBI, BSI Bangun Global Halal Hub dan Zona KHAS di Sumatera Barat

BSI adalah salah satu dari 19 top brand sebagai mitra strategis kolaborasi Gernas BBI

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Wakil Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Ngatari (kanan) meninjau stan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) dalam acara Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (12/4/2022). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mewujudkan program Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) di Kota Bukittinggi sebagai upaya mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Wakil Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Ngatari (kanan) meninjau stan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) dalam acara Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (12/4/2022). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mewujudkan program Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) di Kota Bukittinggi sebagai upaya mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) siap berkolaborasi dan mendukung penuh pemberdayaan UMKM go global melalui Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Sumatera Barat. Dukungan nyata dalam kolaborasi itu diberikan BSI melalui penguatan program Global Halal Hub dan Zona KHAS atau Kuliner Halal, Aman dan Sehat yang dibangun di provinsi tersebut.

Wakil Direktur Utama 1 BSI Ngatari mengatakan, BSI adalah salah satu dari 19 top brand sebagai mitra strategis kolaborasi Gernas BBI. BSI berperan sebagai pendukung kegiatan syariah.

Baca Juga

"Kami akan mendukung secara penuh Gernas BBI melalui ekosistem halal yang selama ini sudah eksis yaitu Global Halal Hub," katanya dalam keterangan pers, Rabu (13/4/2022).

Program tersebut mendorong UMKM halal menuju pasar global dengan pelatihan, branding, hingga sertifikasi halal. Sementara KHAS merupakan area kuliner halal, aman, dan sehat yang terjaga dari sisi kebersihan, sanitasi, keamanan, termasuk tersedianya tempat ibadah yang representatif.

Ngatari mengatakan Global Halal Hub dan Zona KHAS didukung secara menyeluruh karena ini adalah komitmen untuk menopang industri halal nasional dan internasional. Global Halal Hub sendiri diresmikan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin di Pusat Global Halal Hub di Tangerang, Banten pada Januari lalu.

Global Halal Hub merupakan ekosistem untuk mempercepat pengembangan produk lokal halal unggulan menuju pasar global. Sinergi melalui ekosistem itu dibangun untuk mewujudkan Indonesia sebagai eksportir produk halal terbesar dunia.

Hal itu didukung dengan potensi UMKM di Tanah Air yang mencapai 64 juta usaha atau 99 persen terhadap populasi usaha nasional. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 23,9 persen UMKM yang masuk dalam platform digital. "Dan hanya sekitar 14 persen yang baru memiliki kemampuan untuk ekspor," katanya.

Di sisi lain, potensi pasar e-commerce secara ritel di tataran global dari tahun ke tahun terus meningkat dengan nilai setara 5.345 triliun dolar AS pada 2022, dan diproyeksikan menjadi 7.385 dolar AS pada 2025. Dengan potensi-potensi tersebut Indonesia harus mampu berbicara banyak di industri halal internasional.

BSI sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air juga diarahkan mampu menjadi salah satu pemain utama. Oleh karena itu Ngatari menyatakan siap memberdayakan UMKM yang berorientasi produk halal melalui ekosistem Islam yang kuat.

Lebih lanjut, dukungan yang akan diberikan BSI melalui kolaborasi ini meliputi beberapa hal. Diantaranya, dukungan terhadap Program Syariah di seluruh wilayah kampanye yang meliputi Bukittinggi, Payakumbuh dan Padang. Kemudian dukungan dalam penyediaan showcase UMKM yang masuk dalam  Zona KHAS.

Adapun di Zona KHAS akan dilakukan renovasi dan rebranding kawasan kuliner Los Lambuang, Bukittinggi sebagai salah satu Zona KHAS. Dukungan berikutnya adalah pendistribusian barang UMKM yang akan mengikuti showcase di Bukittinggi, Payakumbuh dan Padang. Juga dukungan dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada pelaku UMKM Sumatera Barat.

Ada pula dukungan dalam publikasi Gernas BBI Sumatera Barat melalui chanel yang dimiliki BSI, baik di kantor pusat maupun melalui media sosial. BSI pun membantu memfasilitasi kebutuhan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) terkait program-program yang akan di implementasikan di Sumatera Barat.

BSI juga akan membantu memfasilitasi kebutuhan program Global Halal Hub yang akan di implementasikan di Sumatera Barat. Selain itu penyediaan podcast sosialisasi serta literasi keuangan dan ekonomi syariah di Bulan Ramadhan 2022.

Seperti diketahui, Gernas BBI bertujuan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk buatan dalam negeri serta membangkitkan UMKM. Untuk memperkuat program ini rencananya akan dipayungi oleh regulasi berupa Keputusan Presiden atau KepPres.

Tim Gernas BBI akan dipimpin oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi. Sedangkan Kementerian Koordinator Perekonomian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) akan menjadi Wakil Ketua. Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif selaku Ketua Harian dan Kementerian Koperasi dan UKM selaku wakil ketua harian. Ada pula 25 kementerian dan lembaga terkait sebagai anggota Gernas BBI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement