Rabu 13 Apr 2022 16:01 WIB

Pemimpin Sayap Kanan India Ingin Pengeras Suara di Masjid Dicabut Setelah Idul Fitri

Menurutnya, pengeras suara masjid adalah masalah komunal.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Siluet Menara Pengeras Suara Masjid. Pemimpin Sayap Kanan India Ingin Pengeras Suara di Masjid Dicabut Setelah Idul Fitri
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Siluet Menara Pengeras Suara Masjid. Pemimpin Sayap Kanan India Ingin Pengeras Suara di Masjid Dicabut Setelah Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kepala partai politik sayap kanan India Maharashtra Navnirman Sena (MNS) Raj Thackeray kembali mengulangi permintaanya untuk menghapus pengeras suara dari masjid, Selasa (12/4). Thackeray ingin pengeras suara di masjid dihapus pasca-Idul Fitri ini.

Dilansir dari The Hindu pada Rabu (13/4/2022), Thackeray ingin pemerintah negara bagian mengadakan diskusi dengan maulavis masjid sampai Idul Fitri pada 3 Mei untuk memastikan pengeras suara dihapus. Dia juga mengimbau Perdana Menteri Narendra Modi membawa Uniform Civil Code dan bertindak mengendalikan pertumbuhan penduduk.

Baca Juga

“Bulan Ramadhan sedang berlangsung dan Idul Fitri jatuh pada 3 Mei. Hari ini 12 April dan saya ingin pemerintah negara bagian memanggil Maulavis dari semua masjid di Maharashtra dan memastikan pengeras suara dihilangkan pada Idul Fitri. Jika tidak, kami akan mulai memainkan Hanuman Chalisa di depan setiap masjid,” katanya saat berpidato di depan umum di negara tetangga Thane.

Menjawab kritik dia menyanyikan lagu Bharatiya Janata Party, Thackeray mengatakan dia berbicara apa yang dia inginkan dan menargetkan siapa pun yang bersalah. “Mereka (lawan-lawannya) mengatakan saya dulu menentang Narendra Modi dan sekarang menyanyikan lagu BJP. Saya ingin mengingatkan semua saya adalah orang pertama yang memberi selamat kepada Narendra Modi karena menghapus Pasal 370. Saya adalah orang pertama yang menuntut Modi sebagai Perdana Menteri negara. Saya sekarang ingin Narendra Modi membawa Seragam KUH Perdata dan tindakan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk negara,” katanya.

Thackeray dalam rapat umum di Gudi Padwa di Taman Shivaji di Mumbai pada 2 April telah menimbulkan kontroversi setelah meminta pekerja partainya memainkan Hanuman Chalisa di depan masjid jika adzan terus dilakukan dengan pengeras suara. Setelah itu, dia memutuskan mengadakan rapat umum lagi untuk menjawab semua kritik atas peringatannya.

“Ini bukan masalah komunal, ini adalah masalah sosial. Mengapa kita harus mendengar sholat orang lain? Mengapa mereka harus diizinkan memblokir jalan? Hari ini, saya ingin memberitahu semua umat Hindu di tanah air untuk maju dan mulai memainkan Hanuman Chalisa di depan masjid setelah Idul Fitri jika pengeras suara tidak dilepas,” katanya. 

Thackeray, saat menjawab pemimpin Partai Kongres Nasional (NCP) dan wakil Ketua Menteri Ajit Pawar mengatakan dia telah berbicara tentang pengeras suara di masjid selama bertahun-tahun dan akan terus melakukannya hari ini. “Biarkan aku mengulanginya. Kami tidak akan mundur dalam masalah pengeras suara di masjid,” katanya.

Menargetkan ketua NCP Sharad Pawar dengan mengklaim dia mempromosikan politik kasta di Maharashtra, Thackeray mengklaim para pemimpin NCP tidak berhak menyalahkan dia karena mengubah posisi politik.

"Sharad Pawar-lah yang meninggalkan Kongres karena masalah asal luar negeri Sonia Gandhi dan kemudian memutuskan untuk menjadi bagian dari pemerintah negara bagian di Maharashtra, beberapa bulan setelahnya," katanya.

https://www.thehindu.com/news/cities/mumbai/raj-thackeray-wants-loudspeakers-on-mosques-removed-post-eid/article65315551.ece

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement