REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyediakan 7.000 unit bus untuk mengangkut masyarakat yang akan mudik pada Idul Fitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2022. Saat ini, ribuan bus itu tengah dites kelaikannya oleh petugas guna memastikan keamanan dalam perjalanan mudik.
Kepala Bidang Keselamatan dan Ketertiban Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan, sebanyak 7.000 bus akan diturunkan dalam mudik ini yang tersebar di wilayah barat yakni Leuwipanjang dan timur yakni Terminal Cicaheum. "Saat ini, ribuan bus itu masih menjalani tes kelaikan jalan," katanya, Rabu (13/4/2022).
Menurutnya, pemeriksaan dan inspeksi (ramp check) kelaikan armada angkutan mudik di Kota Bandung akan dilakukan pada Kamis (14/4). Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan kepolisian dan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda).
Asep mengatakan, sejauh ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 20 bus di Terminal Leuwipanjang. Hasilnya, kata dia, hanya ada dua armada yang layak jalan untuk digunakan perjalanan mudik.
Menurutnya, hal ini terjadi karena banyaknya unit yang tidak beroperasi sejak larangan mudik diberlakukan dua tahun ke belakang karena pandemi Covid-19. "Contohnya itu banyak yang bermasalah di wiper atau pembersih kaca saat hujan. Meski sepele, tapi ini sangat dibutuhkan kalau hujan. Lalu ada juga kaca film. Harusnya tidak boleh pakai kaca film karena tidak aman. Atau lampu isyarat arah yang rusak," kata Asep.
Asep menekankan, meski mudik tahun ini sudah mendapat lampu hijau, masyarakat harus tetap menjaga keselamatan. Bahkan, di masa pandemi ini keselamatannya harus digandakan.
"Pertama, jaga keselamatan dengan prokes, jangan terlena. Kedua, jaga keselamatan dengan perhatikan layak jalan kendaraan dan pengemudinya juga. Jangan segan menegur dan melaporkan pengemudi yang ugal-ugalan," katanya.