Rabu 13 Apr 2022 20:28 WIB

Perhatikan, Arus Mudik dan Balik Terapkan One Way dan Ganjil-Genap, Begini Detailnya

Korlantas Polri akan menerapkan one way dan ganjil-genap saat arus mudik dan balik.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Kendaraan melintas di Jalur Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes, Jawa Tengah, Rabu (13/4/2022). Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono meresmikan Jalingkut Brebes-Tegal sepanjang 17,4 kilometer yang menjadi jalur utama untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura pada arus mudik Lebaran mendatang.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Kendaraan melintas di Jalur Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes, Jawa Tengah, Rabu (13/4/2022). Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono meresmikan Jalingkut Brebes-Tegal sepanjang 17,4 kilometer yang menjadi jalur utama untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura pada arus mudik Lebaran mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan menerapkan dua pola sekaligus, one way dan ganjil-genap dalam pengaturan arus mudik dan balik liburan Idulfitri yang jatuh pada 2 dan 3 Mei 2022 mendatang. Kepala Korlantas Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Firman Shantyabudi mengatakan, jika penggabungan dua pola itu tak cukup, sistem contraflow juga bakal menjadi alternatif tambahan dalam merekayasa arus lalu lintas untuk kelancaran jalan darat selama rutinitas pulang kampung dan kembali serentak tahun ini.

Sekitar 166 ribu personel lalu lintas pun disiagakan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Firman menerangkan, penggabungan pola one way dan ganjil-genap tersebut setelah timnya, bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Jasa Marga, memprediksi arus mudik dan balik tahun ini, yang bakal lebih membludak ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Kata Firman, dari survei bersama untuk persiapan mudik tahun ini, diperkirakan sebanyak 85 juta orang akan melakukan aktivitas pulang kampung serempak. Jumlah tersebut, diyakini bertambah pada saat arus balik.

Baca Juga

Dari jumlah tersebut, sekitar 47 sampai 50 persen, masih mengandalkan moda transportasi darat roda empat ke atas, maupun roda dua sebagai sarana mudik. Itu artinya, kata Firman, tak kurang dari sekitar 200 ribu kendaraan yang akan bersama-sama berada di jalan raya dan bebas hambatan atau tol untuk melakukan mudik. Jumlah tersebut, kata Firman dikategorikan sebagai kendaraan yang tidak akan bergerak. 

“Jadi sekali lagi, mohon ini menjadi perhatian kita semua, apabila Polri tidak mengambil langkah intervensi, rekayasa lalu lintas, dipastikan kendaraan tidak akan bergerak,” ujar Firman saat konfrensi pers bersama Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan Dirjen Darat, di Jakarta, Rabu (13/4).

Sebab itu, kata Firman dalam pola utama pengaturan arus mudik, Korlantas memastikan untuk menggabung penerapan pola one way, dan ganjil-genap sekaligus untuk kendaraan dari DKI Jakarta, menuju jalur-jalur mudik ke arah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). “Ini harus dilakukan dan kami informasikan kepada masyarakat supaya bisa mempersiapkan diri sebelum berangkat, kendaraan yang digunakan berplat nomor apa, dan kapan bisa digunakan,” ujar Firman. Penggabungan dua rekayasa lalu lintas tersebut, kata Firman, terjadwal akan dimulai pada menjelang hari pertama cuti bersama, sampai saat puncak arus mudik.

Firman menerangkan, dimulai sejak Kamis (28/4), tepat pada pukul 17.00 sampai 24.00 WIB, Korlantas akan mengosongkan lajur tol menuju Jakarta selama 7 jam untuk kebutuhan one way arus kendaraan yang menuju ke luar Jakarta. Firman menerangkan, one way akan dimulai tepat pada Kilometer (Km) 47 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), sampai Km 414 di Gerbang Tol Kalikangkung, di Jateng. “Ini (one way) sangat panjang. Jadi masyarakat yang mulai mudik hari Kamis (28/4), yang menuju arah timur nanti, menjelang Km 47 Tol Japek, sudah bisa mengambil lajur kanan, memanfaatkan jalur B tol yang biasa digunakan ke arah Jakarta, untuk menuju ke arah timur,” begitu kata Firman.

Pengosongan lajur menuju Jakarta tersebut, untuk one way ke luar Jakarta, kata Firman, membutuhkan waktu 2 jam sebelum dimulai, dan akan diumumkan masif. “Jadi masyarakat yang masih berada di rest area yang menuju Jakarta, akan kita sampaikan untuk segera meninggalkan rest area untuk kebutuhan one way kendaraan yang keluar Jakarta,” kata Firman.

Pada hari pertama cuti Lebaran, Jumat (29/4), dan puncak arus mudik, pada Sabtu (30/4), dikatakan Firman, pola one way pada sepanjang jalur yang sama, di Km 47 Japek sampai Km 414 Kalikangkung akan diperlama penerapannya, dari jam 7 pagi, sampai pukul 12 malam.

Sedangkan pada saat Ahad (1/5), kata Firman, karena diyakini sudah menjelang bedug takbiran, situasi arus kendaraan di jalanan arus mudik tak seramai hari-hari sebelumnya. Karena itu, penerapan one way dan ganjil-genap hanya diterapkan sejak pukul 7 pagi, sampai 12 siang. “Tentu saja pada kesempatan itu, kita berharap kalau ini lancar, kita akan percepat penerapannya,” ujar Firman. 

Sementara itu, kata Firman untuk arus kendaraan yang menuju Jakarta, sejak penerapan one way dan ganjil-genap diterapkan akan menggunakan jalan arteri. “Kami berharap, yang memanfaatkan jalur arteri, untuk tetap mewaspadai lajur kendaraannya, karena jalan tol yang hanya digunakan untuk roda empat ke atas, di jalur arteri, ada saudara-saudara kita yang menggunakan roda dua untuk kebutuhan mudik, dan juga yang menuju ke arah lain,” kata Firman. 

Ia mengatakan, pemanfaatan jalur arteri juga akan dimaksimalkan untuk menjadi alternatif akses darat jalur mudik jika terjadi sumbatan-sumbatan di jalan bebas hambatan.

Sedangkan untuk arus balik, kata Firman, lonjakan pertama diprediksi akan terjadi pada Jumat (6/5). Pada hari tersebut, Korlantas akan menerapkan pola serupa, oneway dari arah timur, menuju ke Jakarta. Firman menerangkan, kendaraan dari Gerbang Tol Kalikangkung, Km 414 akan memanfaatkan lajur searah sepanjang jalan bebas hambatan sampai Km 47 Japek.

“Untuk arus balik, kita gunakan cara bertindak yang sama menuju Jakarta dimulai pukul 14:00 sampai 24:00 (WIB),” begitu kata Firman. Pada 7 Mei dan Ahad (8/5) yang diperkirakan sebagai puncak arus balik, Korlantas akan memperpanjang jalur one way dari Km 414 Tol Kalikangkung menuju Jakarta, sampai pada Km 3+500 Gerbang Tol Halim Perdanakesuma, Jakarta Timur (Jaktim).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement