Kamis 14 Apr 2022 06:19 WIB

Rusia Ancam Serang Ibu Kota Ukraina Kiev

Rusia menyebut serangan pasukan Ukraina mulai menjangkau objek di wilayah Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ilham Tirta
 Tentara Rusia (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/RUSSIAN DEFENCE MINISTRY PRESS SERVIC
Tentara Rusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengancam akan melancarkan serangan ke Ibu Kota Ukraina, Kiev. Moskow menilai, saat ini pasukan Ukraina terus berupaya menyerang sejumlah objek di wilayah Rusia.

“Kami melihat upaya sabotase dan serangan oleh pasukan Ukraina pada objek-objek di wilayah Federasi Rusia. Jika kasus seperti itu berlanjut, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan menyerang pusat-pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kiev, yang sejauh ini telah ditahan oleh tentara Rusia,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Rabu (13/4/2022), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Menurut Konashenkov, saat ini pasukan Rusia telah berhasil menguasai Mariupol dan membebaskan wilayah tersebut dari kelompok Nazi Azov. “Di Kota Mariupol, pelabuhan komersial telah sepenuhnya dibebaskan dari militan Nazi dari formasi Azov. Semua sandera yang ditahan oleh Nazi di kapal-kapal pelabuhan, termasuk yang asing, telah dibebaskan,” kata dia.

Batalion Azov adalah milisi sayap kanan yang sekarang menjadi bagian dari Garda Nasional Ukraina. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lebih dari 1.000 marinir Ukraina telah menyerah di pelabuhan Mariupol.

Mariupol adalah salah satu medan pertempuran tersengit antara Rusia dan Ukraina. Pasukan Rusia telah membombardir dan mengepung wilayah itu selama beberapa pekan. Jika Rusia mengambil alih Mariupol, ia akan menjadi kota besar pertama yang jatuh sejak tentara Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari, lalu.

Awal pekan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, dia yakin setidaknya 10 ribu warga di Mariupol telah terbunuh akibat serangan Rusia. “Rusia benar-benar menghancurkan Mariupol dan membakarnya menjadi abu. Setidaknya puluhan ribu warga Mariupol pasti telah terbunuh,” kata Zelensky saat berbicara di Majelis Nasional Korea Selatan lewat sambungan video, Senin (11/4/2022).

Pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan akses kemanusiaan ke Mariupol. Direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge mengatakan, bantuan kesehatan telah menjangkau banyak daerah yang terdampak pertempuran di Ukraina. Namun masih ada yang berada di luar jangkauan.

“Memang benar, beberapa tetap sangat sulit. Saya pikir, prioritas, saya rasa semua setuju, adalah Mariupol,” kata dia kepada awak media, Kamis (7/4/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement