REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Puasa bisa mendidik untuk membangun jiwa seseorang menjadi amanah. Dengan puasa inilah seseorang bisa menanamkan rasa selalu dalam pengawasan Allah SWT dari jiwa manusia yang paling dalam.
"Dari sejumlah akhlak yang mulia, sifat amanah adalah salah satu yang paling utama," tulis KH Jeje Zaenudin dalam bukunya. "Seputar Masalah Puasa, Itikaf, Lailatul Qadar dan Lebaran".
Amanah termasuk karakteristik kepribadian setiap Nabi Muhamamd SAW. Nabi Muhammad SAW sendiri sebelum kerasulannya digelari sebagai al-amin, yang amat terpercaya.
Amanah adalah sifat bertanggung jawab dalam menunaikan setiap hak orang lain yang ada pada dirinya. "Pada pundak manusia terpikul berbagai amanah," katanya.
Amanah dari Allah SWT dan Rasul-Nya, dan amanah dari sesama manusia. Amanah dari Allah berupa penghormatan Allah SWT kepada manusia dengan dijadikan-Nya sebagai khalifah untuk memikul tanggungjawab menunaikan agamanya di muka bumi. Hal ini seperti yang disebutkan pada Surat Al Ahzab ayat 72:
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepaa angit, bumi dan gunung gunung, maka semuanya enggan etuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianalinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh."
Mengacu kepada penafsiran lbnu Abbas bahwa amanah pada ayat ini adalah kewajiban-kewajiban syariat yang harus ditunaikan manusia, maka menunaikan agama berarti menunaikan amanat, dan melanggar agama adalah mengkhianati amanat. "Setiap pelaku kejahatan dan kemaksiatan hakikatnya adalah pengkhianatan kepada Allah," katanya.
Pengkhianatan terhadap amanah Allah SWT disebabkan karena dua hal yaitu karena pelanggaran sengaja (kezaliman) dan kebodohan (kejahilan). Zalim adalah para pengkhianat agama Allah dengan kesengajaan.
Baca juga: Calon Presiden Prancis Marine Le Pen Bersumpah akan Larang Jilbab Jika Terpilih
Dia mengetahui dan menyadari bahwa apa yang dilakukan itu adalah kejahatan. Para pelaku kezaliman seperti ini biasanya dari kalangan para pemimpin dan kaum terpelajar.
Maka mereka adalah seburuk-buruk manusia dan pelakunya dikategorikan oleh Alquran sebagai orang-orang yang terkutuk dan dimurkai Allah SWT, al-maghdhubi 'alaihim, dan orang yang diancam dengan surat Ash-Shaff ayat 3: