Kamis 14 Apr 2022 08:08 WIB

TikTok Uji Tombol Dislike untuk Komentar

Tombol Dislike bertujuan menjaga seksi komentar di TikTok tetap relevan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Indira Rezkisari
Logo aplikasi TikTok
Foto: AP/Kiichiro Sato
Logo aplikasi TikTok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TikTok sedang menguji tombol baru, yaitu dislike atau tidak suka yang memungkinkan pengguna menandai komentar yang mereka yakini tidak relevan atau tidak pantas. Menurut perusahaan, fitur itu dibuat agar membantu pengguna tetap mengendalikan interaksi mereka.

Nantinya, tombol dislike akan menjadi fitur pribadi. Hanya pengguna yang mendaftarkan fitur ketidaksukaan yang dapat melihatnya. Tangkapan layar Twitter yang dibagikan oleh Engadget menunjukkan ikon thumbs down atau jempol tidak suka terlihat di sebelah pesan, tanpa penghitung yang menunjukkan berapa kali komentar tidak disukai.

Baca Juga

“Umpan balik komunitas ini akan menambah berbagai faktor yang sudah kami gunakan untuk membantu menjaga bagian komentar tetap relevan dan tempat untuk keterlibatan asli,” kata TikTok dalam postingan blog, dilansir CNet, Kamis (14/4/2022).

Perusahaan media sosial ini juga bereksperimen dengan pengingat yang mengarahkan konten kreator dengan persentase tinggi dari komentar negatif ke fitur pemfilteran komentar dan pemblokiran serta penghapusan massal.

Tahun lalu TikTok telah meningkatkan penyaringan konten yang melanggar standar komunitasnya. Ini termasuk menghapus lebih banyak klip yang mempromosikan intimidasi, ekstremisme kekerasan, dan tindakan berbahaya sebelum dilihat oleh siapa pun.

“Kami akan terus menghapus komentar yang melanggar pedoman komunitas kami dan konten kreator dapat terus melaporkan komentar atau akun untuk kami tinjau,” ujarnya.

Konten kreator di TikTok dapat memutuskan siapa yang bisa memberikan komentar pada klip video mereka, semua orang, tidak ada seorang pun atau hanya teman yang mereka ikuti balik. Mereka juga dapat memfilter komentar untuk peninjauan manual atau memblokir komentar yang menyertakan kata kunci yang dipilih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement