Kamis 14 Apr 2022 08:10 WIB

Soal Solar Langka untuk Nelayan, Ini Solusinya Menurut Ridwan Kamil

Nelayan diprediksi tak lagi antre membeli solar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) dan Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis (kedua kiri) memberi keterangan kepada media saat kunjungan kerja ke Pasar Kanoman, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (13/4/2022). Dalam kunjungannya ke pasar tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyerahkan bantuan modal kerja dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada sejumlah pedagang dan keluarga penerima manfaat.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) dan Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis (kedua kiri) memberi keterangan kepada media saat kunjungan kerja ke Pasar Kanoman, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (13/4/2022). Dalam kunjungannya ke pasar tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyerahkan bantuan modal kerja dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada sejumlah pedagang dan keluarga penerima manfaat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG ---Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja beraudiensi dengan nelayan, di Pasar Ikan Selo Pengantin Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Rabu (13/4/2022). Ridwan Kamil mengatakan, dua topik permasalahan yang menjadi curahan hati (curhat) nelayan.

Yakni terkait pendangkalan sungai tempat dilabuhkannya kapal-kapal nelayan, serta kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menindaklanjuti masalah pendangkalan sungai dengan melakukan pengerukan dan pembersihan sungai.

Baca Juga

"Pendangkalan sungai yang menyebabkan tidak optimalnya perahu akan segera dilakukan pendalaman, pembersihan oleh Kementerian PUPR," ujar Kang Emil, Rabu (13/4/2022).

Sedangkan terkait solar yang langka, Kang Emil menjelaskan, Presiden Jokowi telah memberikan solusi. Yakni dengan menginstruksikan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun SPBU khusus nelayan.

Dengan demikian, kata dia, nelayan memiliki pasokan khusus dan tidak perlu kesulitan mengantre solar di pom bensin umum. "Terkait curhatan solar langka, solusinya Pak Presiden mengarahkan Kementerian BUMN mendirikan SPBU untuk nelayan, yakni SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan)," kata Emil.

"Sehingga nelayan perahunya tidak usah ngantre bersaing dengan motor dan mobil di darat," imbuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement