Kamis 14 Apr 2022 11:07 WIB

Jokowi: 1.900 Km Jalan Tol Dibangun Selama Tujuh Tahun

Salah satu hambatan dalam pembangunan infrastruktur selama ini adalah pembiayaan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo.
Foto: BPMI Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dengan negara lain. Ia mengatakan, selama lebih dari 40 tahun, pemerintah telah membangun 780 km jalan tol.

Sedangkan selama tujuh tahun terakhir, pemerintah telah membangun 1.900 km jalan tol. Hal ini disampaikannya dalam acara penandatanganan perjanjian oleh Indonesia Investment Authority (INA) tahun 2022, Kamis (14/4).

Baca Juga

“Kita dorong betul agar jalan tol ini segera semuanya tersambungkan, baik yang Trans Jawa maupun Trans Sumatra, dan beberapa di Kalimantan dan Sulawesi,” ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan, salah satu hambatan dalam pembangunan infrastruktur selama ini adalah pembiayaan. Menurut dia, pemerintah selama ini tak mencari alternatif pembiayaan dan selalu bergantung pada APBN maupun keuangan BUMN.

Sedangkan pembangunan yang diserahkan kepada pihak swasta pun dinilainya juga tak berjalan baik. Karena itu, pemerintah mendirikan Indonesia Investment Authority (INA).

“Ini sebuah alternatif scheme pembiayaan yang sebelumnya gak pernah kita pikirkan muncul. Dan hari ini saya sangat senang telurnya pecah. Sudah ditandatangani tadi nilainya kurang lebih 39 triliun lebih,” kata dia.

Jokowi yakin, penandatanganan perjanjian oleh INA ini akan memberikan efek kepercayaan baik dari domestik maupun internasional terhadap cara pengelolaan keuangan Indonesia. Ia berharap manajemen dan tata kelola di INA mampu menumbuhkan kepercayaan dari internasional dan juga domestik sehingga akan banyak investasi yang masuk.

“Dan INA bisa nanti bekerja sama dengan BUMN maupun swasta yang kita harapkan akan memberikan efek ekonomi terhadap negara kita,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement