Kamis 14 Apr 2022 13:54 WIB

Baznas Berencana Buka UPZ di Seluruh KBRI

Baznas memiliki tujuan untuk mengembangkan Gerakan Cinta Zakat ke seluruh dunia

Rep: Andrian Saputra/ Red: Gita Amanda
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Berencana Membuka Unit Pengumpul Zakat di seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). (ilustrasi)
Foto: Baznas.go.id
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Berencana Membuka Unit Pengumpul Zakat di seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Berencana Membuka Unit Pengumpul Zakat di seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Rencana ini disampaikan Ketua Baznas KH Noor Achmad saat audiensi dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Mayerfas pada Rabu (13/4/2022).

Pertemuan itu dilakukan dalam rangka menguatkan dan mensyiarkan zakat tak hanya di Indonesia, namun juga di benua Eropa dan dunia. Pertemuan yang berlangsung secara daring itu turut dihadiri Wakil Pimpinan Baznas, Mokhamad Mahdum dan sejumlah pimpinan Baznas lainnya dan lekanat terkait.  

Baca Juga

Dalam pertemuan itu, Noor Achmad menyebutkan bahwa Baznas memiliki tujuan untuk menyejahterakan umat dan mengentaskan kemiskinan. Maka menurutnya dibutuhkan kerja sama yang kuat salah satunya dengan pembentukan unit pengumpul zakat (UPZ) di seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

"Alhamdulillah kami merasa bangga bisa bersilaturahim dengan Pak Dubes dalam rangka untuk pengembangan zakat. Alhamdulillah di Bulan Ramadhan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semuanya. Ada hal yang ingin kami sampaikan, Baznas diperbolehkan untuk membentuk UPZ di seluruh kedutaan di dunia di KBRI, tujuannya adalah dalam rangka untuk menyejahterakan umat, dan mengentaskan kemiskinan," ucap Noor seperti rilis yang diterima Republika, pada Kamis (14/4)

Noor mengatakan nantinya bantuan yang disalurkan bisa berguna bagi mahasiswa atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang membutuhkan bantuan, tak hanya di Eropa namun juga di kawasan Timur Tengah.

"Untuk itu, kami menginisiasi pembentukan Unit Pengumpul Zakat di KBRI dan bisa dikelola oleh teman-teman di KBRI atau jika tidak ada tenaganya bisa menunjuk atau menugaskan yang lain dalam pengelolaan UPZ-nya," ujarnya.

Noor menegaskan Baznas memiliki tujuan mulia untuk mengembangkan Gerakan Cinta Zakat ke seluruh kedutaan di dunia. Saat ini upaya maksimal terus dilakukan Baznas salah satunya dengan melakukan audiensi dengan Malaysia dan UEA untuk membentuk UPZ di sana.

"Dalam pengelolaannya kami juga mengedepankan tiga aman, yaitu aman syar'i, aman regulasi, dan aman NKRI. Ini memang amanat UU membolehkan kami untuk membuka UPZ di kedutaan Indonesia di seluruh dunia, sebagaimana UU No 23 tahun 2011 serta PP nomor 14 tahun 2014. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semuanya," kata Noor.

Upaya Baznas itu pun mendapat sambutan hangat dari Dubes Belanda, Mayerfas yang menyebut hal ini merupakan kesempatan berharga untuk bisa melakukan audiensi dengan para pemimpin Baznas.

"Jumlah warga Indonesia di Belanda perkiraan kami ada sekitar 400 ribu WNI. Saya belum tahu berapa yang muslim, tapi kalau kita lihat beberapa kali kita berkumpul, orang Islam banyak sekali mungkin lebih dari setengahnya, masjid kita juga ada di Den Haag, Amsterdam, dan cukup banyak juga di Belanda ini," kata Mayerfas.

"Kami menyambut baik dari Baznas, jumlah potensi pengumpulan di Belanda ini cukup besar, terkadang para WNI kebingungan juga dalam menyalurkannya. Untuk itu nanti akan kami konsultasikan dengan Kemlu," tambahnya.

Mayerfas juga mengatakan ada peluang untuk membentuk UPZ Baznas di Eropa. Menurutnya kebaikan seperti itu sangat baik untuk diteruskan dan diupayakan. "Mungkin nanti kita bisa bentuk UPZ Baznas Eropa, karena kawasan kita banyak sekali, akan kami bicarakan, nanti kalau ada kesepakatan mungkin bisa kita bentuk UPZ Baznas Eropa," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement