Kamis 14 Apr 2022 16:08 WIB

Usai Pengeroyokan Ade Armando, Istilah Kadrun Ramai Lagi di Jagat Maya

Istilah Kadrun dan Cebong sebaiknya sudah tidak digunakan lagi karena rusak atmosfir.

Detik-detik Ade Armando dipukuli.
Foto: Tangkapan Layar Medsos
Detik-detik Ade Armando dipukuli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah kadrun kembali ramai dibicarakan dalam beberapa hari terakhir.  Kadrun banyak dibicarakan di Twitter usai pengeroyokan Dosen Universitas Indonesia (UI) saat demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR pada Senin (11/2/2022).

Pantauan Republika.co.id Kamis (14/4/2022), sejumlah warganet menyematkan kadrun sebagai pihak yang wajib disalahkan atas pengeroyokan itu.

Baca Juga

"Bukan mahasiswa tapi ikut2an demo.  Siapa sebenarnya Abd Latip ini ya? Atau dia terafiliasi dgn kadrun?" ujar salah satu netizen.

Seperti diketahui, penggunaan 'kadrun' ramai mencuat saat kasus penistaan agama yang menyeret Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2016 lalu.

Kadrun merupakan singkatan dari kadal gurun. Biasanya istilah ini disematkan oleh pihak tertentuk ke kubu berbeda sebagai pihak yang dianggap intoleran.

Akun @Dennysiregar7 termasuk yang awal menggaungkan penggunaan kadrun terkait pengeroyorokan Ade Armando.

"Dari video awal ini terlihat kalau kadrun berpeci mulai provokasi dgn memukuli Ade Armando. Beberapa mahasiswa berusaha melindungi, tapi kadrun semakin beringas. Video ini buat @DivHumas_Polri spy bisa dideteksi wajah2 yg di bulan puasa ini malah kemasukan setan," tulisnya pada 11 April lalu.

Kicauan akun @Dennysiregar7 lainnya yakni berbunyi, "Kadrun itu bodoh ya..Mereka dengan bangganya sebarkan video2 pengeroyokan Ade Armando. Padahal video2 itu dengan jelas memperlihatkan wajah2 pengeroyok dan akhirnya jadi gampang menciduk.Teknologi itu seperti pisau memang.. 😁"

Sejumlah akun lain juga ikut berkicau menggunakan istilah kadrun. "Wooooi... Mahasewa Kadrun GOBLOK dengerin ni pernyataan sikap Jokowi tentang di perpanjangan jabatan Stop spekulasi!!!"

Sementara akun  Ulil Abshar-Abdalla @ulil mengecam pengeroyokan Ade Armando. Namun ia juga mengkritik penggunaan istilan Kadrun.

"Selain saya mengutuk kekerasan atas Ade Armando, saya juga mengkritik mereka yg langsung menyebut "kadrun" sebagai pelakunya. Istilah "kadrun" dan "cebong" sudah sebaiknya dibuang jauh2. Hanya mengotori atmosfir sosial kita."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement