Kamis 14 Apr 2022 16:48 WIB

Sekjen PBB Pilih Jokowi Jadi Anggota Global Crisis Response Group

Grup akan fokus advokasi krisis pangan, energi, dan keuangan global.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait pelantikan KPU dan Bawaslu di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/4)
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait pelantikan KPU dan Bawaslu di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah dipilih Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres untuk menjadi salah satu anggota Champions Group of the Global Crisis Response Group (GCRG). Grup tersebut akan fokus mengadvokasi solusi di bidang krisis pangan, energi, dan keuangan global.

“Tanggal 13 April kemarin, di markas besar PBB, Sekjen PBB telah mengumumkan keanggotaan Champions Group of the Global Crisis Response Group, yang dipimpin langsung oleh Sekjen PBB, di mana Pak Presiden menjadi salah satu anggotanya,” kata Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kementerian Luar Negeri Achmad Rizal Purnama dalam pengarahan pers, Kamis (14/4).

Baca Juga

Selain Jokowi, pemimpin lain yang menjadi anggota GCRG adalah presiden Senegal, perdana menteri Barbados, perdana menteri Denmark, perdana menteri Bangladesh, dan kanselir Jerman. “Durasi dari keanggotaan Champions Group ini selama 12 bulan,” ungkap Rizal.

Dia menjelaskan, pada 14 Maret lalu, Sekjen PBB mengumumkan apa yang disebut Global Crisis Response Group on Food, Energy, and Finance. “Ini adalah upaya Sekjen PBB dalam mengkoordinasikan badan-badan PBB dan merumuskan aksi mereka untuk mengatasi atau menghadapi krisis dunia saat ini yang berdampak besar terhadap kenaikan harga pangan, energi, dan keuangan global,” ujar Rizal.

Dia mengungkapkan, untuk menjalankan perumusan dari aksi global terkait, dibutuhkan kepemimpinan di tingkat kepala negara. Jokowi terpilih menjadi salah satu anggotanya. Menurut Rizal, pada 12 April lalu, Jokowi sempat melakukan komunikasi dengan Antonio Guterres. Mereka membahas mengenai GCRG dan berbagai isu global yang menjadi kepentingan dunia saat ini. “Tentu isu Ukraina menjadi salah satu pembahasan, termasuk presidensi Indonesia di G20,” kata Rizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement