Kamis 14 Apr 2022 18:15 WIB

Pontianak Tiadakan Festival Meriam Karbit

Masyarakat tetap diperbolehkan melakukan permainan meriam karbit.

Dua warga melukis di badan meriam karbit untuk festival di Pontianak, Kalimantan Barat (ilustrasi).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Dua warga melukis di badan meriam karbit untuk festival di Pontianak, Kalimantan Barat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, penyelenggaraan Festival Meriam Karbit tahun ini kembali ditiadakan sebagaimana tahun lalu. Namun, untuk permainan meriam karbit tetap diperkenankan.

"Kalau masyarakat ingin memainkan meriam karbit silakan, tetapi tahun ini kita tidak menggelar festival seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis (14/4/2022).

Baca Juga

Sejak awal pandemi Covid-19, yakni tahun 2020 festival yang banyak menyedot perhatian masyarakat ini sementara ditiadakan. Langkah itu diambil sebagai upaya mencegah kerumunan orang di tengah kondisi pandemi Covid-19. "Insya Allah tahun depan kita akan gelar supaya lebih meriah lagi," kata dia.

Meski permainan rakyat yang dimainkan di tepian Sungai Kapuas ini diperkenankan, namun Edi berharap masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. Menurut dia, apabila ada warga yang merasa sakit atau tidak enak badan, sebaiknya tidak ikut memainkan atau menyaksikan permainan berbahan bakar karbit tersebut.

"Artinya warga masyarakat yang merasa sakit, kalau bisa jangan memaksakan diri untuk datang nonton atau berkerumun. Sebaiknya istirahat di rumah saja untuk mengembalikan stamina," kata dia.

Meriam Karbit sudah mengakar dalam tradisi masyarakat Kota Pontianak setiap bulan Ramadhan dan malam menyambut Hari Raya Idul Fitri, terutama di kalangan masyarakat yang bermukim di tepian Sungai Kapuas. Meriam karbit juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Meriam karbit terbuat dari bahan kayu dengan karbit sebagai bahan bakar untuk membunyikannya. Suara dentumannya menggelegar hingga terdengar dari jarak kejauhan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement