Kamis 14 Apr 2022 21:07 WIB

Usai Ditemui Anggota Dewan, Aksi Demo Mahasiswa Bubar

DPRD Jabar secara kelembagaan akan menyampaikan aspirasi ini ke DPR RI. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Mahasiswa dari sejumlah kampus di Kota Bandung, kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat dan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis (14/4). Tuntutan aksi tersebut sama dengan sebelumnya yaitu mendesak pemerintah menyetabillkan ekonomi salah satunya dengan menurunkan harga minyak goreng dan menolak kenaikan BBM serta menyoroti wacana penundaan pemilu tiga periode kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Mahasiswa dari sejumlah kampus di Kota Bandung, kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat dan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis (14/4). Tuntutan aksi tersebut sama dengan sebelumnya yaitu mendesak pemerintah menyetabillkan ekonomi salah satunya dengan menurunkan harga minyak goreng dan menolak kenaikan BBM serta menyoroti wacana penundaan pemilu tiga periode kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi Aliansi Mahasiswa Jawa Barat (Jabar) di Jalan Diponegoro, Kota Bandung tepatnya di depan kantor DPRD Jabar akhirnya bubar usai ditemui Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ruyat, Kamis (14/4/2022) malam. Para mahasiswa sempat memilih bertahan hingga malam sebelum akhirnya bubar.

Dihadapan para mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus, Achmad Ruyat mengaku akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada DPR RI. Dia pun meminta, agar mahasiswa untuk segera membubarkan diri dari demo.

"Kami di DPRD secara kelembagaan harus menyampaikan aspirasi ini ke DPR RI karena pemegang kebijakan menjadi kewenangan dari pemerintah pusat," ujarnya, Kamis (14/4/2022).

Dia mengatakan, akan segera mengirimkan surat secepat mungkin untuk segera disampaikan kepada Ketua DPR RI.

Salah seorang perwakilan mahasiswa yang menjadi juru bicara memberikan tenggat waktu 3x24 jam kepada anggota dewan untuk menyampaikan aspirasi. Apabila aspirasi tersebut tidak disampaikan ke pusat, maka pihaknya mengancam akan kembali demonstrasi.

"Apabila tidak ada perubahan, kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih besar," katanya. Ia pun meminta kepada anggota dewan tersebut untuk menyampaikan tuntutan mahasiswa. 

Saat memasuki malam, sejumlah mahasiswa sempat menyalakan flare. Namun para mahasiswa perlahan membubarkan diri dari tempat demonstrasi.

Para mahasiswa menuntut agar harga bahan pokok dapat stabil seperti minyak goreng, turunkan harga BBM, batalkan kenaikan pajak. Hentikan pembangunan ibu kota negara dan menolak penundaan pemilu atau 3 periode.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement