Jumat 15 Apr 2022 10:26 WIB

Kementan: Pasokan Pangan di Kalteng Aman Meski Bukan Sentra Produksi

Kementan yakini pasokan pangan di Kalteng terjaga hingga Lebaran tiba

Petani menarik padi hasil panennya melalui saluran irigasi di Desa Talio Hulu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, pasokan pangan pokok di wilayah Kalimantan Tengah hingga pertengahan Ramadhan dalam kondisi aman. Meskipun, Kalteng bukan merupakan provinsi yang menjadi pusat sentra pangan pokok.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Petani menarik padi hasil panennya melalui saluran irigasi di Desa Talio Hulu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, pasokan pangan pokok di wilayah Kalimantan Tengah hingga pertengahan Ramadhan dalam kondisi aman. Meskipun, Kalteng bukan merupakan provinsi yang menjadi pusat sentra pangan pokok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, pasokan pangan pokok di wilayah Kalimantan Tengah hingga pertengahan Ramadhan dalam kondisi aman. Meskipun, Kalteng bukan merupakan provinsi yang menjadi pusat sentra pangan pokok.

Direktur Perbenihan Hortikulutra, sekaligus penanggung jawab Provinsi Kalimantan Tengah, Inti Pertiwi, mengatakan, terdapat 12 bahan pokok yang dikawal yakni beras, jagung, kedelai, telur ayam, daging ayam, daging sapi, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir.

Inti mengatakan, berdasarkan pemantauan kepada pelaku pasar termasuk pedagang besar, distributor eceran, dan gudang Bulog di bulan Ramadhan, secara umum aman dan dipastikan akan terus terjaga hingga Lebaran tiba.

"Selama Ramadhan ini belum terjadi kenaikan pembelian yang berarti sehingga harga belum mengalami kenaikan yang signifikan. Menurut sejumlah pedagang dan distributor yang ditemui mereka mengatakan bahwa untuk Ramadhan kali ini pasokan bahan pangan pokok masih lancar dan tidak ada kelangkaan, untuk kenaikan harga juga masih tergolong wajar," kata Inti dalam Siaran Pers Kementan, Jumat (15/4/2022).

Sejumlah pedagang dan distributor yang ditemui oleh secara optimis menyatakan bahwa selama ramadhan sampai nanti menjelang lebaran pasokan untuk bahan pangan pokok akan tetap aman karena pasokan dilakukan secara rutin yang waktunya tergantung jenis komoditasnya.

Sedangkan, untuk harga menurut sebagian pembeli mengatakan bahwa kenaikan harga tidak terlalu menjadi masalah asalkan ada barangnya. Ketersediaan yang cukup juga ditunjukkan dengan berlimpahnya stok bahan pangan pokok dalam gudang distributor maupun di pedagang.

"Meskipun Kalimantan Tengah bukan merupakan provinsi sentra produksi komoditas pangan utama namun demikian ketersediaan dan stok bisa dikatakan aman karena bahan-bahan pokok di pasok secara rutin dari luar provinsi," kata dia.

Pasokan komoditas hortikultura cabai dan bawang merah kebanyakan berasal dari Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Ketersediaan bawang putih yang masih diimpor juga dalam kondisi aman.

Khusus untuk minyak goeng relatif aman karena di Kalimantan Tengah terdapat tiga pabrik minyak goreng yaitu PT Sinar Alam Permai (Wilmar Internasional) dan PT. Citra Borneo Indah (CBI Group) di Kotawaringin Barat serta PT. Sukajadi Sawit Mekar (Musimas Grup) di Kotawaringin Timur yang siap memasok minyak goreng ke seluruh provinsi di Kalimantan.

Sementara untuk gula pasir, pasokan berasal dari pulau Jawa yang stoknya sebagian besar disimpan di gudang distributor di Kota Banjarmasin.

Lebih lanjut, beras yang ada di pasar sebagian merupakan produksi dari kabupaten di Kalimantan Tengah, namun banyak juga yang pasokannya berasal dari provinsi Kalimantan Selatan.

"Pasokan daging sapi segar berasal dari hasil penyembelihan sapi di Rumah Pemotongan Hewan. Sapi hidup didatangkan dari provinsi Jawa Timur, NTT dan Sulawesi melalui Pelabuhan Bahaur Kabupaten Pulang Pisau," ujar dia.

Lebih lanjut, untuk ketersediaan daging ayam dan telur, dicukupi dari produksi lokal dan terdapat pasokan juga dari Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk komoditas kedelai, meskipun tidak ada produksi di Provinsi Kalimantan Tengah, namun untuk kebutuhan perajin tahu dan tempe dapat dipenuhi oleh pasokan kedelai dari Pulau Jawa.

Pendistribusian kedelai dilakukan dengan cara memasok ke distributor di masing-masing kabupaten dan kota yang selanjutnya langsung didistribusikan lagi  kepada pengrajin tahu dan tempe setempat.

"Selama jalur distribusi tidak terganggu dengan banjir dan ombak besar di laut, maka komoditas akan tersedia secara berkelanjutan sehingga stok akan selalu aman," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement