REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ramadhan merupakan bulan Alquran. Alquran menyebutkan tentang kewajiban puasa dan mensyariatkan untuk memperbanyak pembacaan Alquran.
Hal ini kata Ustadz Abu Muhammad Ibnu Shalih bin Hasbullah dalam bukunya "Mengatur Waktu di Bulan Ramadhan", menjelaskan sebagaimana dalam firman Allah SWT surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ "Beberapa bari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)."
Diterangkan pula bahwa banyak membaca Alquran adalah kebiasaan orang-orang saleh, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Fathir ayat 29-30.
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesunggubnya Allah Mahapengampun lagi Mahamensyukuri."
Hal ini berlaku sepanjang tahun. Akan tetapi pada Ramadhan anjuran tersebut semakin kuat dan ditekankan. Bahkan Jibril datang kepada Rasulullah SAW setiap malam pada Ramadhan. Nabi SAW membacakan Alquran di hadapan Jibril alaihissalam, sebagaimana dalam Shahih al-Bukhari (no 1803).
Kaum salaf (orang terdahulu yang saleh dari generasi sahabat hingga tabi’ tabiin) pun memperbanyak bacaan Alquran pada bulan Ramadhan, sampai-sampai az-Zuhri berkata, “Apabila masuk bulan Ramadhan, maka itulah saatnya membaca Alquran dan memberi makanan.”
Imam Malik, apabila masuk bulan Ramadahan maka beliau meniggalkan bacaan hadits dan bermajelis dengan ahli-ahli ilmu, akan tetapi beliau beralih dengan membaca Alquran dari mushhaf. Di antara kaum salaf ada yang menamatkan bacaan Alquran dalam waktu 7 sampai 10 hari.
Abu Muhammad Ibnu Shalih b Hasbullah menyampaikan waktu-waktu yang dianjurkan untuk membaca Alquran pada bulan Ramadhan berbeda-beda untuk setiap orang. Namun secara umum dianjurkan pada waktu-waktu berikut ini:
Ustadz Abu Muhammad mengatakan, perhatian, kemampuan dan kekuatan setiap orang membaca Alquran berbeda-beda. Ada yang mampu tamat sekali dalam sebulan, dua kali, tiga kali atau lebih dari itu.
Alangkah baiknya apabila selain memperbanyak membaca Alquran, juga disertai dengan menghafalkan beberapa juz darinya selama Ramadhan.