Jumat 15 Apr 2022 18:30 WIB

503 Warga Kharkiv Terbunuh Akibat Serangan Rusia

Sebanyak 24 di antaranya yang tewas merupakan anak-anak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Seorang prajurit Ukraina berjalan di luar gedung administrasi regional yang rusak berat setelah serangan Rusia awal bulan ini di Kharkiv, Ukraina, Ahad, 27 Maret 2022. Gubernur Kharkiv Oleg Synegubov mengungkapkan, sedikitnya 503 warga di wilayahnya tewas akibat serangan Rusia.
Foto: AP/Felipe Dana
Seorang prajurit Ukraina berjalan di luar gedung administrasi regional yang rusak berat setelah serangan Rusia awal bulan ini di Kharkiv, Ukraina, Ahad, 27 Maret 2022. Gubernur Kharkiv Oleg Synegubov mengungkapkan, sedikitnya 503 warga di wilayahnya tewas akibat serangan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Gubernur Kharkiv Oleg Synegubov mengungkapkan, sedikitnya 503 warga di wilayahnya tewas akibat serangan Rusia. Sebanyak 24 di antaranya merupakan anak-anak.

“Ini adalah penduduk sipil yang tidak bersalah. Kami tidak akan memaafkan mereka (Rusia) seumur hidup!” tulis Synegubov lewat akun Telegram-nya, Kamis (14/4/2022).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, pasukan Rusia telah melakukan 34 serangan roket dan artileri di Kharkiv. Serangan tersebut menyebabkan satu orang tewas dan delapan terluka. Kharkiv terletak sekitar 40 kilometer dari perbatasan Rusia. Ia telah menjadi target utama dalam agresi Rusia.

Rusia telah membombardir wilayah tersebut, tapi tak berhasil menguasainya. Baru-baru ini Rusia mengancam akan melancarkan serangan ke ibu kota Ukraina, Kiev. Moskow menilai, saat ini pasukan Ukraina terus berupaya menyerang objek-objek di wilayah Rusia.

“Kami melihat upaya sabotase dan serangan oleh pasukan Ukraina pada objek-objek di wilayah Federasi Rusia. Jika kasus seperti itu berlanjut, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan menyerang pusat-pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kiev, yang sejauh ini telah ditahan oleh tentara Rusia,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Rabu (13/4/2022), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Menurut Konashenkov, saat ini pasukan Rusia telah berhasil menguasai Mariupol dan membebaskan wilayah tersebut dari kelompok Nazi Azov. “Di kota Mariupol, pelabuhan komersial telah sepenuhnya dibebaskan dari militan Nazi dari formasi Azov. Semua sandera yang ditahan oleh Nazi di kapal-kapal pelabuhan, termasuk yang asing, telah dibebaskan,” ucapnya.

Batalion Azov adalah milisi sayap kanan yang sekarang menjadi bagian dari Garda Nasional Ukraina. Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa lebih dari 1.000 marinir Ukraina telah menyerah di pelabuhan Mariupol.

Mariupol adalah salah satu medan pertempuran tersengit antara Rusia dan Ukraina. Pasukan Rusia telah membombardir dan mengepung wilayah itu selama berminggu-minggu. Jika Rusia mengambil alih Mariupol, ia akan menjadi kota besar pertama yang jatuh sejak tentara Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement