Jumat 15 Apr 2022 19:32 WIB

Palestina: Penggerudukan Al-Aqsa oleh Israel Tindakan Penistaan

Palestina: Penggerudukan Al-Aqsa oleh Israel Tindakan Penistaan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Hafil
 Wanita Palestina berdoa selama bulan suci Islam Ramadhan di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di kota tua Yerusalem, Jumat, 8 April 2022.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Wanita Palestina berdoa selama bulan suci Islam Ramadhan di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di kota tua Yerusalem, Jumat, 8 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina mengecam aksi penggerudukan pasukan Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Jumat (15/4). Palestina menyerukan masyarakat internasional untuk segera melakukan intervensi guna menghentikan tindakan agresif Israel.

 Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh secara khusus menyoroti aksi pendobrakan aula al-Qibli, satu dari tujuh masjid yang berada di kompleks Al-Aqsa. “Ini tindakan serius, tindakan penistaan, dan sama saja dengan mendeklarasikan perang terhadap rakyat kami Palestina,” ucapnya, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.

Baca Juga

 Dia pun menyoroti aksi pemukulan jamaah Muslim warga Palestina saat pasukan Israel menyerbu aula utama di Masjid Al-Aqsa. Foto yang beredar memperlihatkan warga Palestina tertidur telungkup di atas karpet masjid dengan tangan terikat ke belakang. “Intervensi segera oleh komunitas internasional diperlukan untuk menghentikan agresi Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan mencegah hal-hal di luar kendali,” ujar Abu Rudeineh.

 Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, bentrokan di kompleks Al-Aqsa telah menyebabkan lebih dari 150 orang terluka, termasuk jurnalis dan petugas medis. Menurut lembaga yang mengelola Masjid Al-Aqsa, yakni Wakaf Islam, pasukan Israel mulai memasuki kompleks tersuci ketiga umat Islam itu sebelum fajar. Kala itu ribuan warga Palestina hendak menunaikan salat Subuh. Menurut otoritas Israel, pasukannya memasuki kompleks Al-Aqsa untuk mengangkut batu-batu yang telah dikumpulkan sekelompok warga Palestina guna mengantisipasi kekerasan.

 Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel turut menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan, puluhan pria bertopeng dengan membawa bendera Palestina dan Hamas berbaris ke kompleks Al-Aqsa pada Jumat pagi. Mereka dituding telah mengumpulkan batu di sekitar area tersebut. “Polisi dipaksa masuk ke halaman untuk membubarkan kerumunan dan memindahkan batu-batu tersebut, guna mencegah kekerasan lebih lanjut,” kata Kemenlu Israel lewat akun Twitter-nya.

Kepolisian Israel mengklaim, mereka mulai menggeruduk Masjid Al-Aqsa setelah adanya sekelompok warga yang melemparkan batu ke arah ruang doa umat Yahudi di Tembok Barat. Polisi Israel hendak membubarkan dan memukul mundur kelompok tersebut.

Pada momen itulah bentrokan pecah. Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, warga Palestina melemparkan batu ke arah pasukan keamanan Israel. Pasukan Israel membalasnya dengan menembakkan gas air mata dan granat kejut. Menurut keterangan beberapa saksi, penembakan itu dilakukan secara acak tanpa mempertimbangkan adanya orang tua dan anak-anak. Sebagian warga berlarian memasuki masjid untuk berlindung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement