Kurangi Penggunaan Smartphone, Mahasiswa UAD Buat 'Fun Ramadhan for Kids'
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. | Foto: Yusuf Assidiq
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penggunaan smartphone (ponsel pintar) saat ini terutama pada anak cukup besar dan bahkan sampai berlebihan. Mengingat di masa pandemi Covid-19 kegiatan anak banyak yang harus ditopang oleh smartphone maupun gawai lainnya.
Salah satunya untuk keperluan pendidikan. Hal ini menjadikan waktu anak lebih banyak menggunakan smartphone, bahkan untuk mengakses berbagai layanan selain untuk kepentingan pendidikan.
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pun membuat program Fun Ramadhan for Kids. Program ini dijalankan untuk mengurangi waktu anak dalam penggunaan smartphone.
Program tersebut digagas oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan PG PAUD (BPP), Fakultas Keguruan dan Pendidikan Ilmu (FKIP) UAD. IMM BPP mengajak anak-anak sekitar Masjid Rahmatan Lil Alamin, Bantul, untuk tetap aktif meski dalam keadaan berpuasa melalui program tersebut.
Ketua Umum IMM BPP, Khansa Ativa mengatakan, Fun Ramadan for Kids ini mengundang antusiasme dari banyak anak yang berada di sekitar kawasan masjid. Kegiatan yang dilakukan yakni dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan melalui permainan yang mengasah keterampilan anak.
"Bentuk kegiatannya seperti mendongeng atau bercerita, bernyanyi, kreasi tangan, dan permainan yang memiliki nilai-nilai tauhid, sikap, serta tanggung jawab," kata Khansa dalam keterangan resmi UAD belum lama ini.
Kegiatan Fun Ramadhan for Kids ini tidak hanya diselenggarakan satu kali. Namun, kegiatan tersebut diselenggarakan secara berkelanjutan selama Ramadhan ini.
Khansa menyebut, Fun Ramadhan for Kids diselenggarakan tiap Sabtu dan Ahad di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Bantul. Melalui kegiatan ini, diharapkan waktu anak tidak terbuang banyak dengan menggunakan smartphone secara berlebihan.
"Harapannya baik setelah ataupun masa-masa kegiatan, penggunaan telepon genggam pada anak-anak berkurang dan bertambahnya pemahaman tentang nilai-nilai transendensi," jelas Khansa.
Tidak hanya itu, kata Khansa, orang tua juga antusias dan mendorong penuh dilakukannya kegiatan tersebut. "Hal itu tentunya mempermudah kader IMM BPP dalam menjalankan misi di masyarakat luas," ujarnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, juga sebagai upaya Pimpinan Komisariat (PK) IMM BPP untuk memberikan wadah kepada para kadernya untuk belajar bersosial dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Termasuk mengimplementasikan hal-hal yang sudah didapat dalam perkuliahan ataupun berorganisasi.