REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Istri salah satu sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (15/4/2022) bahwa sang suami telah dipukuli oleh dinas keamanan Ukraina saat diinterogasi dalam tahanan. Pada konferensi pers di Moskow, istri Viktor Medvedchuk, Oksana Marchenko, mengatakan bahwa salah satu dari dua foto yang dirilis oleh Ukraina pekan ini menunjukkan sang suami telah dipukuli.
Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi hal ini. Baik dinas keamanan Ukraina, SBU, maupun Kremlin tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
"Orang-orang aneh yang menyebut diri mereka otoritas Ukraina mengatakan bahwa mereka ingin meredam kesaksian Viktor Medvedchuk, 'dengan cepat dan adil', menghukumnya, dan kemudian menukarnya dengan tahanan," kata Dmitry Medvedev selaku wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, pada Rabu.
SBU mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah menangkap Medvedchuk, yang telah lama menganjurkan hubungan yang lebih dekat dengan Rusia. Dia merupakan pemimpin partai oposisi Platform-For Life.
Partai itu merupakan partai oposisi terbesar di Ukraina. Satu foto dirinya yang diborgol dirilis di akun Telegram resmi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan foto lainnya diunggah oleh SBU di Facebook.
Saat memperlihatkan dua foto itu, Marchenko mengatakan, satu foto telah diambil sebelum sang suami diinterogasi dan tidak menunjukkan tanda-tanda cedera. Gambar kedua, yang katanya diambil selama interogasi, menunjukkan sang suami dengan rambut menutupi dahinya.
"Itu menunjukkan memar besar dan tanda bekas pukulan yang mereka coba sembunyikan dengan rambutnya. Tidak diragukan lagi dia dipukuli pada jam-jam pertama setelah penangkapannya," katanya.
Foto itu menunjukkan apa yang mungkin menjadi tanda bekas pukulan di dahinya di bawah sejumput rambut. Reuters tidak dapat memastikan penyebabnya.