REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat bayi di Amerika Serikat jatuh sakit dan dua di antaranya telah meninggal setelah mengonsumsi susu formula yang dibuat di satu pabrik Michigan. Kabarnya mereka terinfeksi Cronobacter.
Dampak dari berita tersebut, pabrik Abbott Nutrition di Sturgis, Michigan, menghentikan produksi Similac awal tahun ini. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) pun melakukan penyelidikan.
Mereka mengatakan tidak menemukan kecocokan antara sampel bakteri yang diambil dari dua bayi dan sampel dari pabrik. Dilansir laman NBC News, Sabtu (16/4/2022), pejabat CDC juga mengatakan mereka tidak dapat memperoleh atau menguji sampel dari dua bayi lain yang terkena infeksi Cronobacter dan telah mengonsumsi susu formula dari pabrik.
Abbott Nutrition dan FDA, yang sedang menyelidiki kondisi di pabrik tersebut, menolak mengatakan apakah kasus tambahan telah muncul selain empat yang sudah dilaporkan. Infeksi Cronobacter jarang terjadi, tapi bisa mematikan pada bayi baru lahir.
Kuman dapat menyebabkan sepsis, infeksi darah yang berbahaya atau meningitis. Dua dari empat bayi dengan kasus Cronobacter yang dilaporkan meninggal.
Kelangkaan stok dan penarikan susu formula bayi
Anggota Kongres telah menyuarakan keprihatinan bahwa FDA bertindak terlalu lambat dalam menanggapi kasus-kasus tersebut. Pejabat FDA mengatakan, penyelidikan terhadap kondisi pabrik sedang berlangsung.
Abbott Nutrition juga secara sukarela telah melakukan penarikan produk pada 17 Februari setelah penyakit bayi dilaporkan. Produksi di pabrik Michigan, yang membuat tiga merek paling populer di negara itu, yakni Similac, Alimentum dan EleCare, tetap akan dihentikan.
Abbott mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka terus meningkatkan proses manufaktur dan kualitas untuk memastikan bahwa produknya tetap bebas dari Cronobacter Sakazakii. Mereka telah mulai menerapkan tindakan korektif dan peningkatan di fasilitas tersebut.