Sabtu 16 Apr 2022 17:24 WIB

Tausiyah Bersama Buya Arrazi, Paman Birin Bacakan Puisi tentang Ashabul Kahfi

Para jamaah nampak dengan khusyuk menyimak puisi yang dibacakan Paman Birin.

 Paman Birin mendatangkan Dr. H. Arrazi Hasyim, MA atau Buya Arrazi di Bumi Shalawat di Kiram, Kabupaten Banjar pada Jumat malam (15/4/2022).
Foto: Pemprov Kalsel
Paman Birin mendatangkan Dr. H. Arrazi Hasyim, MA atau Buya Arrazi di Bumi Shalawat di Kiram, Kabupaten Banjar pada Jumat malam (15/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KIRAM -- Gelaran shalawatan yang rutin digelar Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor setiap pertengahan bulan hijriah kali ini terasa istimewa. Pada pertemuan itu Paman Birin sapaan akrabnya membacakan puisi Ashabul Kahfi.

Shalawatan yang digelar di malam ke-14 di bulan suci Ramadhan, Paman Birin mendatangkan Dr. H. Arrazi Hasyim, MA atau Buya Arrazi di Bumi Shalawat di Kiram, Kabupaten Banjar pada Jumat malam (15/4/2022).

Baca Juga

Tausiyah dan Kajian bertema Jalan Menuju Pulang 3 dan Hikmah Ramadan 1443 Hijriyah itu, Paman Birin bersama ratusan jamaah yang memadati nampak khusyuk menyimak pesan-pesan agama yang disampaikan Buya Arrazi hingga menjelang tengah malam.

Paman Birin dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Buya Arrazi untuk kesekian kalinya, diharapkan dapat selalu memberikan pencerahan batin berupa ilmu pengetahuan agama. "Kedatangan Buya Arrazi ini kita harapkan memberi manfaat bagi kita semua dan mendapat pencerahan dari tausiah yang disampaikan," ujar Paman Birin, dalam siaran persnya.

photo
Paman Birin mendatangkan Dr. H. Arrazi Hasyim, MA atau Buya Arrazi di Bumi Shalawat di Kiram, Kabupaten Banjar pada Jumat malam (15/4/2022). - (Pemprov Kalsel)

Dalam kesempatan ini, Paman Birin membacakan puisi terkait Ashabul Kahfi. Para jamaah nampak dengan khusyuk menyimak puisi yang dibacakan Paman Birin.

Buya Arazi dalam tusyiahnya menyampaikan terkait dengan jalan menuju pulang, sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu jalan menuju pulang 3. Pendiri Ribath Nouraniyah, Maulana Abuya Dr. Arrazi Hasyim, MA menyampaikan terkait jalan pulang, yaitu pulang ke hadirat Allah SWT. Untuk menuju jalan pulang ini, Buya Arrazi mengingatkan akan pentingnya pembersihan qalbu dari segala dosa.

"Jadi sebelum kita melaksanakan ibadah, sebelum kita menuntut ilmu, kita bersihkan dlu qalbu kita segala dosa," sampainya.

Buya Arrazi juga menyampaikan terkait hijab. Hijab ini merupakan media untuk berkomunikasi kepada Allah. Hijab terbagi 2, yaitu hijab cahaya dan hijab kegelapan.

"Disetiap cahaya ada hijab kegelapan, dan disetiap kegelapan ada hijab cahaya," sampainya.

Buya Arrazi merupakan mubaligh dan ulama Indonesia, sekaligus pendiri/ pengasuh Ribath Nouraniyah lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement