REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kota Shanghai, China, telah melaporkan rekor jumlah kasus Covid-19 bergejala pada Jumat (15/4/2022). Tercatat ada 3.590 kasus bergejala dan 19.923 kasus non-gejala atau asimtomatis.
Kasus Covid-19 asimtomatis di Shanghai naik sedikit dibandingkan pada Kamis (14/4/2022), yaitu sebanyak 19.872 kasus. Hingga saat ini Shanghai masih menerapkan karantina wilayah atau lockdown.
Secara keseluruhan China melaporkan 24.791 kasus baru Covid-19 pada Jumat lalu. Sebanyak 3.896 kasus di antaranya bergejala dan 20.895 lainnya asimtomatis. Selain Shanghai, beberapa kota lain di China memutuskan menerapkan pembatasan sosial.
Zona Ekonomi Bandara Zhengzhou, area manufaktur di China tengah, mengumumkan penerapan karantina wilayah selama 14 hari pada Jumat. Kebijakan tersebut akan disesuaikan dengan situasi epidemi.
Di kota Xian, penduduk didesak untuk menghindari perjalanan non-esensial di luar kompleks perumahan mereka. Pemerintah di sana pun mendorong perusahaan-perusahaan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah.
Kendati demikian, Pemerintah Kota Xian menekankan pengumuman itu bukan merupakan pembatasan sosial. Untuk saat ini mereka masih enggan menerapkan peraturan semacam itu guna mencegah peningkatan kasus Covid-19.
Di Suzhou, dekat Shanghai, semua pegawai yang dimungkinkan bekerja dari rumah harus melakukannya. Kompleks perumahan dan perusahaan diimbau menghindari masuknya orang atau kendaraan yang tak perlu. Kota Suzhou diketahui telah melaporkan lebih dari 500 infeksi dalam wabah terbarunya.
Sejak awal 2020, China sudah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19. Lonjakan kasus, terutama di Shanghai, mulai terjadi pada awal Maret lalu. Saat ini negara tersebut sudah mencatatkan 510 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 4.638 jiwa.