REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ustadz Hanan Attaki memberikan tips untuk anak muda dalam meneladani Nabi Muhammad. Salah satu caranya adalah menjadi eksis. Dia menjelaskan, konteks eksis dalam hal ini adalah menjadi pribadi yang banyak memberi manfaat kepada orang lain.
“Kita itu akan berharga kalau kita eksis. Kalau kita tidak eksis kita jadi kurang berharga dan itu biasanya membuat segala sesuatu menjadi susah. Insya Allah kalau kita eksis, segalanya akan menjadi mudah,” kata Ustadz Hanan Attaki dalam acara Ramadhan Space yang diselenggarakan oleh Sholehah Story dan Jomblo Fisabilillah di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu (16/4/2022).
Islam meminta umatnya untuk menjadi pemengaruh (influencer) dalam hal-hal positif. Menjadi sosok sholeh inspiratif lebih diutamakan dibandingkan sholeh untuk pribadi saja. “Kalau sholeh sendiri, pahalanya dari rukuk dan sujudnya sedangkan kalau sholeh inspiratif, pahalanya dari rukuk dan sujud orang yang terinspirasi dari dia,” ujarnya.
Ini berdasarkan rujukan salah satu hadits Nabi yang diambil dari hadits riwayat Muslim.
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
“Barangsiapa yang membuat sunnah hasanah dalam Islam maka dia akan memperoleh pahala dan pahala orang yang mengikutinya, dengan tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang membuat sunnah sayyi’ah dalam Islam maka ia akan mendapatkan dosa dan dosa orang yang mengikutinya, dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”
Ustadz Hanan Attaki menyebut, maksud dari sunnah dalam hadits tersebut adalah sesuatu yang bisa diteladani, ketika seseorang bisa memengaruhi orang lain dalam hal kebaikan. Itulah yang membuat Nabi berharga karena dia berpengaruh, dia eksis.
“Alasan Khadijah mau menikah dengan Nabi adalah Nabi eksis. Nabi selalu menyantuni anak yatim, dikenal di kalangan para janda tua yang tidak mampu, dan selalu menyelesaikan konflik di masyarakat, salah satunya peletakkan Hajar Aswad,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan ada cara untuk menilai apakah diri sudah eksis atau belum. Yakni, melihat berapa banyak orang yang kesusahan yang menghubungi dan meminta pertolongan. “Berapa banyak anak yatim, orang miskin, atau yang kesusahan menghubungi kalian. Semakin sedikit hubungan kalian secara langsung menunjukkan kalian tidak eksis. Perlu dicontoh Nabi, yang selalu dikerumuni mereka yang kesusahan,” tambahnya.
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=K84zREEPZoE&t=486s