Senin 02 May 2022 05:25 WIB

Asyiknya Naik Kereta Wisata, PT KAI Wisata Berikan Layanan Mudik Lebaran 

Perjalanan mudik lebaran dengan Kereta Wisata bisa pergi tanpa harus tes Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pengunjung naik kereta api wisata. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung naik kereta api wisata. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Guna menyambut libur nasional Hari Raya Idulfitri 1443 H dan Cuti Bersama di tahun 2022, PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) telah siap melayani mudik lebaran 2022/1443 H dengan Kereta Wisata dan Kereta Istimewa. 

Menurut Direktur Utama KAI Wisata Hendy Helmy, pihaknya berharap masyarakat bisa memenuhi vaksinasi dosis lengkap dan vaksinasi booster sebelum melakukan perjalanan mudik Idul fitri 1443 H seiring pandemi Covid-19 di Indonesia melandai.

Hendy Helmy mengatakan, masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik lebaran di tahun ini dengan Kereta Wisata dan Kereta Istimewa bisa pergi tanpa harus mengikuti tes Covid-19. Baik rapid antigen maupun swab PCR asal sudah melakukan dua kali suntik vaksinasi ditambah vaksinasi penguat (booster).

"Kami mengikuti peraturan pemerintah seperti yang diminta Presiden Jokowi mengenai syarat untuk mudik Lebaran 2022,” ujar Hendy dalam siaran persnya.

 

photo
Kereta diesel wisata jaman dahulu membawa pengunjung. (Ilustrasi) - (Wihdan Hidayat / Republika)

 

Sementara menurut Humas PT Kereta Api Pariwisata M Ilud Siregar, masyarakat bisa memesan tiket Kereta Wisata dan Kereta Istimewa. Layanan Kereta Wisata ini, bisa menggunakan Kereta Wisata Nusantara, Kereta Wisata Sumatera, Kereta Wisata Toraja, Kereta Wisata Bali, Kereta Wisata Jawa, Kereta Wisata Imperial, Kereta Wisata Retro, dan Kereta Wisata Priority.

Ilud mengatakan, kereta wisata ada yang bisa dipesan secara perorangan dan bisa juga untuk charter. Sementara, Kereta Istimewa harus dipesan sekitar satu bulan sebelumnya lantaran banyak peminatnya.

Adapun Kereta Istimewa yang kerap disebut, kata dia, Kereta Sultan menjadi daya tarik tersendiri. Karena, masyarakat bisa menikmati pemandangan melihat ke depan melalui kabin Masinis.

"Jadi, masyarakat tidak hanya ke samping aja seperti kereta api pada umumnya," katanya.

Menurut Ilud, Kereta Istimewa tidak harus berangkat dari Stasiun Gambir namun bisa mengikuti pesanan masyarakat dengan stasiun pemberangkatan yang ada. Misalnya Penumpang atau pelanggan berdomisili di Cirebon bisa pemberangkatan dari Stasiun Cirebon menuju destinasi wisata yang ada di pulau Jawa dan dalam perjalanan bisa berhenti untuk singgah menikmati pilihan wisata kuliner khas Indonesia. 

Ilud memberikan ilustrasi jika ada orang yang memesan Kereta Istimewa untuk perjalanan ke Banyuwangi, maka rombongan yang berjumlah maksimal 40 orang bisa saja memilih menginap di Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi.

“Kami ikut membantu perjalanan wisata masyarakat dengan Kereta Istimewa dengan pengalaman yang berbeda  dan juga menyiapkan pilihan wisata kuliner khas Indonesia,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement