REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sumber pejabat AS meyakini bahwa kapal misil penjelajah Rusia dihantam dua misil Nepture Ukraina sebelum akhirnya tenggelam. Kejadian itu menyebabkan jatuhnya korban di kubu Rusia.
Namun seperti dilansir BBC, pihak Rusia membantah bahwa kapal itu dihantam misil. Menurut mereka kapal perang tenggelam akibat kebakaran. Namun klaim Rusia belum dapat dikonfirmasi.
Sementara pihak Ukraina menyebut kapten kapal perang Rusia tewas dalam kejadian itu. "Kapten kapal Anton Kuprin, tewas dalam ledakan dan kebakaran di kapal," ujar penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, Sabtu (16/4/2022).
Ledakan kuat terdengar di Kyiv pada Jumat (15/4/2022) pagi setelah kapal perang utama Moskow di Laut Hitam tenggelam menyusul kebakaran. Sirene serangan udara meraung di seluruh Ukraina saat penduduk bersiap menghadapi serangan baru Rusia.
Ledakan itu tampaknya menjadi salah satu yang paling signifikan di wilayah ibu kota Ukraina sejak pasukan Rusia ditarik kembali dari daerah itu awal bulan ini sebagai persiapan untuk pertempuran di selatan dan timur.
Ukraina mengaku bertanggung jawab atas tenggelamnya Moskva, kapal Rusia. Kapal era Soviet dari armada Laut Hitam Rusia itu dihantam oleh salah satu misilnya. Kapal itu tenggelam pada Kamis malam saat sedang ditarik ke pelabuhan, kata kementerian pertahanan Rusia.
Lebih dari 500 awak di atas kapal penjelajah rudal dievakuasi setelah amunisi di kapal meledak, kata kementerian itu, tanpa mengakui adanya serangan. Ukraina mengatakan telah menabrak kapal perang dengan rudal anti-kapal Neptunus buatan lokal.
Hilangnya kapal itu terjadi saat angkatan laut Rusia terus membombardir kota-kota Ukraina di Laut Hitam hampir 50 hari setelah meluncurkan invasi. Penduduk Odesa dan Mariupol, di Laut Azov yang berdekatan, telah bersiap untuk serangan baru Rusia.