Sabtu 16 Apr 2022 23:36 WIB

Polres Jayapura Tetapkan Tersangka Penyalahgunaan Solar Bersubsidi

Tiga orang saksi sudah dimintai keterangannya, termasuk pembeli solar.

Ilustrasi Ditangkap Polisi
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ditangkap Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Penyidik Reskrim Polres Jayapura menetapkan K alias Kijo (44 th) sebagai tersangka penyalahgunaan BBM jenis solar bersubsidi sebanyak 1.140 liter. Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen kepada Antara, di Sentani, Sabtu (16/4/2022) mengatakan penetapan K sebagai tersangka setelah penyidik menyatakan barang bukti dan saksi cukup lengkap dan mendukung.

Kasus itu terungkap Jumat (15/4) setelah tim indagsi Polres Jayapura mendapat informasi dari masyarakat di sekitar Hawaii tepatnya belakang Kantor ATR Kabupaten Jayapura bahwa ada kegiatan penimbunan dan penjualan BBM jenis solar bersubsidi.

Baca Juga

Dari laporan tersebut anggota melaksanakan patroli ke belakang Kantor ATR dan melihat ada beberapa drum dan jerigen yang diletakkan tepat di belakang dinding bangunan tersebut, sehingga tim turun dan memeriksa ternyata drum dan beberapa jerigen yang ada di tempat tersebut dalam keadaan terisi solar.

Polisi lalu mendatangi rumah yang ada di dekatnya yang ternyata rumah Karel Wally yang menjabat sebagai Rukun Wilayah (RW)."Saksi Karel menjelaskan bila aktivitas tersebut dilakukan tersangka K yang menampung solar dan kemudian menjual solar tersebut ke Nimboran dan Wamena," kata Maclarimboen seraya mengaku saksi K selaku RW sempat mengingatkan K.

Tercatat tiga orang saksi sudah dimintai keterangannya termasuk dua orang yang selama ini membeli solar dari tersangka K.Barang bukti termasuk satu unit truk dan tersangka sudah diamankan di Mapolres Jayapura di Sentani.

"Tersangka K dikenakan pasal 55 Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi sebagaimana telah diubah dalam pasal 40 angka 9 Undang-Undang RI nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja," ujar AKBP Fredrickus Maclarimboen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement