Ahad 17 Apr 2022 07:37 WIB

Pemprov Jateng Dorong Pelaku Wisata Suntik Vaksinasi Penguat

Pemprov Jateng mendorong para pelaku wisata untuk disuntik vaksinasi penguat.

Red: Bilal Ramadhan
Personel polisi menyerahkan bantuan sembako kepada warga peserta vaksinasi COVID-19 di museum Kapal kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (18/2/2022). Bantuan sembako bagi pelaku wisata dan seniman di sekitar kawasan Borobudur sebagai wujud kepedulian Polri kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Pemprov Jateng juga mendorong para pelaku wisata untuk disuntik vaksinasi penguat.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Personel polisi menyerahkan bantuan sembako kepada warga peserta vaksinasi COVID-19 di museum Kapal kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (18/2/2022). Bantuan sembako bagi pelaku wisata dan seniman di sekitar kawasan Borobudur sebagai wujud kepedulian Polri kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Pemprov Jateng juga mendorong para pelaku wisata untuk disuntik vaksinasi penguat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Noegroho Rachmadi mendorong para pelaku wisata melakukan vaksinasi penguat (booster) untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para wisatawan.

"Saya sudah menyampaikan kepada seluruh PHRI, restoran, dan destinasi supaya karyawannya sudah divaksin booster sehingga akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada para wisatawan," kata Sinoeng di Magelang, Sabtu (16/4/2022).

Baca Juga

Selain itu, pihaknya juga mengimbau di tempat-tempat wisata juga menyelenggarakan vaksinasi penguat sehingga bagi wisatawan yang belum melakukan vaksinasi ketiga bisa melakukan di objek wisata. Ia menyampaikan kondisi pariwisata di Jawa Tengah belum pulih 100 persen, tetapi sudah mulai bangkit.

"Sudah ada pencerahan dan kelonggaran dari Presiden, boleh mudik. Kalau boleh mudik berarti kemungkinan wisata bisa bergulir kembali mendekati semula, namun demikian tentu akan ada beberapa kiat yang tetap harus diwaspadai, yakni protokol kesehatan," katanya.

Ia menyampaikan jangan sampai kalau mudik kemudian berkerumun dan sebagainya, tetap menjaga protokol kesehatan. Memakai masker sekarang sudah menjadi gaya hidup dan kalau sudah menjadi gaya hidup para wisatawan juga harus memakai masker. Sinoeng menuturkan tidak ada target jumlah kunjungan wisatawan pada libur Lebaran.

"Target kami kebangkitan, untuk apa ditarget banyak pengunjung tetapi habis itu kemudian dilakukan PPKM lagi level 4, yang penting wisatawan nyaman kemudian tingkat keterjangkitan epidemologis yang ada di wilayah tidak naik terlalu signifikan. Kalau sudah seperti itu baru bicara tahap berikutnya. Saat ini kami memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan dulu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement