REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI — Masjid Agung Sheikh Zayed telah menjadi tujuan utama bagi pengunjung acara internasional yang diselenggarakan oleh Uni Emirat Arab (UEA) selama enam bulan terakhir. Jumlah orang yang mengunjungi masjid Sheikh Zayed dari Oktober 2021 hingga akhir Maret 2022 lebih dari 1,26 juta orang.
Dilansir dari Gulf Today, Ahad (17/5), Masjid tersebut dikunjungi oleh banyak delegasi tingkat tinggi. Jumlah anggota delegasi dari seluruh dunia yang diterima oleh masjid adalah 2.452. Delegasi yang diterima termasuk presiden negara, menteri luar negeri, menteri lainnya, duta besar, konsul dan ketua parlemen.
Masjid ini juga menjadi tuan rumah bagi 51 kunjungan dari institusi akademik lokal dan internasional. Selain itu, ada pula 293 pengunjung yang mewakili berbagai media internasional, termasuk stasiun televisi di Argentina, Ekuador dan Luksemburg.
Jumlah pengunjung yang datang untuk salat di masjid selama periode tersebut berjumlah lebih dari 228.000 orang. Tim lapangan dibentuk untuk menawarkan layanan terbaik kepada pengunjung. Ada juga tim aksi spesialis yang mengoordinasikan jadwal delegasi, di samping tim pemandu wisata budaya paruh waktu.
Masjid mensponsori 2.596 wisata budaya dalam bahasa Arab, Inggris, Spanyol dan Korea. Jumlah pemesanan oleh perusahaan pariwisata mencapai 13.667, melibatkan 193.501 pengunjung.
Arus pengunjung ke masjid membantu mempromosikan pesan koeksistensi, toleransi dan perdamaian dari UEA ke seluruh dunia, berdasarkan nilai-nilai Bapak Pendiri, almarhum Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan.
Pusat Masjid Agung Sheikh Zayed (SZGMC), afiliasi dari Kementerian Urusan Kepresidenan, mendapat dukungan dan tindak lanjut dari Sheikh Mansour Bin Zayed Al Nahyan, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Kepresidenan. Masjid didirikan untuk mewakili platform budaya dan intelektual yang dibentuk atas dasar gabungan nilai-nilai budaya dan nasional.
Masjid Sheikh Zayed berfungsi sebagai mahakarya ikonik yang mencerminkan konsep dan nilai-nilai mendiang bapak pendiri, Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan, yang berakar dalam pada sentimen bangsa, dan merupakan perpanjangan dari doktrin agama Islam yang toleran, dan nilai-nilai inti yang membentuk identitas nasional UEA.