Ahad 17 Apr 2022 13:36 WIB

Joe Biden Setujui Pengiriman Rudal Javelin Anti-Tank Rusia ke Ukraina   

Total bantuan militer Amerika Serikat untuk Ukraina sebesar 2,4 miliar dolar AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Nashih Nashrullah
Rudal AS/ilustrasi. Total bantuan militer Amerika Serikat untuk Ukraina sebesar 2,4 miliar dolar AS
Foto: fas.org
Rudal AS/ilustrasi. Total bantuan militer Amerika Serikat untuk Ukraina sebesar 2,4 miliar dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyetujui pengiriman rudal anti-kendaraan tempur Javelin senilai 100 juta dolar AS ke Ukraina. 

Dengan pengiriman yang disetujui Selasa (5/4/2022) ini maka bantuan militer Amerika Serikat ke Ukraina sejak Biden menjabat Januari lalu mencapai 2,4 miliar dolar AS.

Baca Juga

Gedung Putih mengatakan Biden menyetujui bantuan yang didanai dari anggaran bantuan ke Ukraina yang disetujui Kongres bulan lalu senilai 13,6 miliar dolar AS. Langkah yang diambil setelah Rusia menginvasi negara tetangganya.

Seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat mengkonfirmasi bantuan yang dikirim adalah rudal Javelin. 

Sesuai dengan permintaan militer Ukraina dalam memerangai Rusia. Pejabat itu tidak bersedia disebutkan namanya.

Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga setuju mengirimkan bantuan teknis dan hal untuk menyelidiki kejahatan perang yang mungkin dilakukan pasukan Rusia di Bucha dan kota-kota lain di Ukraina. 

Zelenskyy juga meminta bantuan Prancis membantu warga Kota Mariupol yang masih terkepung.

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Turki, Haberturk di Kiev, Zelenskyy menuduh Rusia mencoba menutupi perbuatannya di Mariupol. Moskow, katanya, tidak ingin bantuan kemanusiaan masuk sampai "mereka membersihkan semuanya."

Zelenskyy menambahkan dia juga berharap Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell segera mengunjungi Kiev.

Zelenskyy dia mengatakan pasukan Rusia masih mencoba masuk ke Ukraina timur tapi pasukan Ukraina menahan mereka. Dalam pidato malamnya Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia sedang menunggu bala bantuan untuk menggelar serangan lagi. 

Dia mengatakan Ukraina kalah jumlah pasukan dan peralatan. "Kami tidak memiliki pilihan, nasib tanah air dan rakyat kami sedang diputuskan, kami tahu apa yang kami perjuangkan, dan kami akan melakukan segalanya untuk menang," katanya.    

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement