REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Yayasan Cinta Quran menggelar pelatihan membaca Alquran di Masjid Jami Al Bahari, Jalan Ceremai Ujung, Bogor Utara, Jawa Barat, Ahad (17/4/2022).Pelatihan lewat metode tahrir dilakukan sebagai kampanye Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ) yang bertujuan membebaskan masyarakat Nusantara dari buta huruf Alquran.
Pelatihan yang menggunakan metode bercerita ini diikuti warga setempat. Para peserta tampak antusias dengan training yang dilakukan dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB tersebut. Mereka pun memeragakan berbagai gerakan instruksi Ustaz Ahmad Ruba’i Muslim yang juga trainer IBBQ. Terkadang, gerakan tersebut pun diikuti oleh nyanyian yang sudah familiar.
Penanggung jawab Program IBBQ Cinta Qur'an Denny Rahman Hakim menjelaskan, tujuan pelatihan ini memang bukan untuk bisa baca Alquran langsung lancar. Menurut Denny, pelatihan ini dilakukan untuk mengenalkan huruf hijaiyah meski dengan terbata-bata. Peserta pun tidak langsung dikenalkan huruf hijaiyah melainkan bunyi yang terkandung lewat huruf latin. “Peserta diminta untuk hafal dulu ceritanya baru ditampilkan huruf hijaiyahnya,”ujar dia.
Setelah pelatihan tersebut, ujar Denny, peserta diarahkan untuk mengikuti kelas membaca Alquran yang lebih intensif. Menurut dia, antusiasme peserta meningkat selama Ramadhan mengingat pada bulan ini merupakan bulan diturunkannya Alquran ke bumi.
Denny menjelaskan, program ini bekerjasama dengan pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM) setempat. “Mereka mendaftar lewat DKM kemudian pelatihannya kami yang fasilitasi,”ujar dia.
Salah satu peserta, Muhammad Ngaidin (47 tahun) mengaku baru pertama kali mendapatkan pengajaran Alquran lewat metode tahrir ala Cinta Quran. Menurut dia, metode tersebut mudah dipahami oleh orang yang baru belajar Alquran seperti dirinya.
Dia pun berpesan agar setiap Muslim yang belum bisa membaca Alquran agar tidak minder dalam belajar. "Belum bisa baca hindari rasa minder dan rasa malu karena ilmu kewajiban,"jelas dia.
Cinta Quran Foundation, sebuah lembaga sosial dakwah yang berfokus pada perjuangan dan dakwah Alquran, melalui gerakan Indonesia Cinta Quran. Salah satu program utama Cinta Quran Foundation adalah segera menjadikan Indonesia bebas dari buta huruf AlQuran. Karena sebagai Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, persentasi muslim Indonesia yang tidak bisa baca Alquran mencapai 53,57% (Sumber data Susenas, BPS 2018).
"Metode tahrir yang kami gunakan untuk peserta adalah metode mengajarkan Al Quran dengan sangat cepat dan sangat mudah, hanya dengan rentang waktu enam jam peserta sudah dapat membaca dan terbebaskan dari buta hutuf Alquran,"jelas Denny.