REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto segera menunjuk Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), menyusul Kasatpol Kota Makassar PP Iqbal Asnan (IA) diringkus polisi karena terlibat kasus pembunuhan berencana. "Biarkan proses berjalan. Kita hargai hukum yang berlaku," ujarnya di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad (17/4/2022).
Pomanto mengatakan, tidak akan berkomentar banyak terkait penangkapan Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan. Dia menyerahkan penanganan itu sepenuhnya kepada kepolisian. Dia mengajak seluruh anggota Satpol PP Kota Makassar untuk tetap profesional dalam bekerja setelah penangkapan tersebut. "Saya meminta agar para Satpol yang ada tetap jalankan tugasnya seperti sedia kala dan maksimal dalam melayani masyarakat," ujarnya.
Penunjukan Pjs, kata Pomanto, agar tidak ada kepincangan di tubuh Satpol PP. Rencananya, ia akan menunjuk langsung penjabat sementara untuk menggantikan posisi Iqbal Asnan yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan.
"Sementara kita menunggu aparat bekerja, saya akan komunikasi dengan para pejabat pemkot untuk menunjuk pejabat sementara menggantikan posisi Kasatpol PP Iqbal Asnan. Senin (18/4) akan kami umumkan siapa yang akan menjadi pimpinan," terang Pomanto.
Tim Gabungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel menciduk Kasatpol PP Makassar IA diduga terlibat dalam penembakan pegawai Dishub Makassar hingga tewas beberapa waktu lalu. Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto di Kota Makassar, Sabtu (16/4/2022), membenarkan penangkapan Kasatpol PP Makassar berinisial IA di rumahnya. "Benar kita amankan," ujarnya.
Berdasarkan informasi, penangkapan Kasatpol PP Makassar itu dilakukan oleh tim khusus gabungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel yang dipimpin langsung oleh Kombes Budhi Haryanto. Pada saat penangkapan, IA langsung dinaikkan ke mobil Pajero Hitam dan digelandang ke Mapolrestabes Makassar untuk dilakukan interogasi. "Sekarang masih dalam pemeriksaan, mohon kesabarannya," katanya.
Dari informasi yang dihimpun, AI menugaskan seseorang sebagai eksekutor untuk menembak korban, yang merupakan petugas Dishub Makassar. Kasus itu diduga terkait cinta segitiga antara IA dan korban.
Baca: KSAL Laksamana Yudo Margono Berkunjung ke Pentagon Bahas Keamanan Global