REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) baru saja merampungkan kegiatan Musyarawah Kerja Nasional (Mukernas) 2021 pada 13 April 2022 lalu. Mukernas ini menghasilkan keputusan-keputusan penting melalui diskusi antara pengurus pusat, pengurus provinsi, dan Dewan Pengawas menuju PBSI yang lebih baik.
Selain itu, Kepala Bidang Humas dan Media PBSI Broto Happy juga menegaskan ajang mukernas menjadi bukti soliditas pengurus pusat dengan pengurus provinsi. Kebijakan terkait peran daerah sudah sesuai dengan program di pusat, baik dalam konteks organisasi maupun pembinaan atlet.
"Jadi dari mukernas kemarin kami menunjukkan bahwa PBSI adalah organisasi yang solid. Semua aspirasi dari daerah kami dengarkan sebagai pelaksana di pusat," kata Broto dalam rilis PBSI, Ahad (17/4/2022).
Bahkan bukan hanya di mukernas, lanjut Broto, sebagai Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna turun langsung untuk melantik sekaligus berdiskusi, menyerap aspirasi, dan menyelaraskan program pusat daerah yang juga mencakup pengkab/pengkot. "Kebijakan terkait peran daerah yang mana sudah kami implementasikan baik dalam konteks organisasi maupun peran dalam rekrutmen dan pembinaan atlet," jelas dia.
Broto juga menambahkan bahwa salah satu kebijakan pusat untuk daerah yang sudah terealisasi adalah mulai membuka pelatwil wilayah barat yang merupakan wujud dari desentralisasi pelatnas.
Dalam waktu dekat, PBSI juga akan menggelar Piala Presiden yang diawali dengan Piala Gubenur juga Sirkuit Nasional (Sirnas) sebagai wujud kembali berputarnya roda kompetisi bulu tangkis tingkat nasional.
"Di kepengurusan ini juga, PBSI sudah membuka pelatwil barat di Sumatra Utara. Sementara, pelatwil tengah dan timur sedang disiapkan. Ini adalah bentuk desentralisasi pelatnas," jelas Broto.
Soliditas antarstakeholder PBSI inilah yang membuat bulu tangkis Indonesia selama satu setengah tahun penuh dengan prestasi. "Kami berhasil mendapatkan gelar juara baik di tingkat regional, kontinental, maupun internasional yang sangat membanggakan, bahkan monumental," tegas Broto.