Ahad 17 Apr 2022 19:13 WIB

Perselingkuhan, Diduga Motif Ibu di Garut Racuni Dua Anaknya

Dalam ponsel korban, ditemukan percakapan dengan suaminya terkait perselingkuhan.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Gantung diri (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Gantung diri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seorang ibu berinisial LDH (29 tahun) bersama dua anaknya, yang masing-masing berusia 5 tahun dan 11 bulan, ditemukan meninggal dunia dalam rumahnya di Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Sabtu (16/4/2022). Jenazah ketiganya ditemukan pertama kali oleh suami ibu tersebut, yang juga merupakan ayah dari dua anak yang meninggal itu.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, polisi telah menyimpulkan penyebab ketiga orang itu meninggal dunia. Diduga, sang ibu neracuni anaknya, kemudian mengakhiri nyawanya dengan cara gantung diri.

"Motifnya yang kami duga kuat dan temukan di TKP (tempat kejadian perkara), itu adalah kekesasalan ibu kepada suaminya yang diduga selingkuh dengan wanita lain," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (17/4/2022).

Kesimpulan itu didapatkan dari alat bukti yang ditemukan petugas di lapangan. Dalam ponsel korban, ditemukan percakapan dengan suaminya terkait masalah perselingkuhan.

Wirdhanto menambahkan, kesimpulan itu juga dikuatkan saksi warga yang sudah melerai adanya percekcokan antara kedua belah pihak. Percekcokan itu tak lain terkait masalah perselingkuhan.

"Sementara ini belum ada korelasi antara suaminya dan TKP. Besok saya akan ekspos kaitan dengan bukti ilmiah yang bisa mengonstruksikan kasus ini," kata dia.

Menurut Kapolres, keluarga itu berasal dari Medan, Sumatra Utara. Mereka telah tinggal di Kabupaten Garut sejak 5 tahun terakhir.

Di Kabupaten Garut, suami ibu tersebut bekerja serabutan. Kadang sang suami juga menjadi penagih utang (debt collector). "Dulu sempat jadi karyawan pabrik, tapi sudah keluar," kata dia.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement