Ahad 17 Apr 2022 19:54 WIB

Pembiayaan Tol Lewat Investasi INA Lebih Baik dari Skema Utang, Ini Penjelasan Erick

Erick mengapresiasi pembiayaan tol lewat investasi INA

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nashih Nashrullah
 Ilustrasi Pembangunan Jalan Tol. Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi pembiayaan tol lewat investasi INA.
Foto: Republika/Wihdan
Ilustrasi Pembangunan Jalan Tol. Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi pembiayaan tol lewat investasi INA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia telah memiliki terobosan dalam skema pembiayaan investasi dengan kehadiran Indonesia Investment Authority (INA).

Erick menyampaikan tingkat utang negara-negara di Asia Tenggara sangat tinggi, seperti Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 67 persen dari PDB. Sementara Indonesia berada di angka 47 persen dari PDB dan diprediksi tumbuh hingga 53 persen.

Baca Juga

"Terkadang semua ketakutan utang, kalau utang produktif itu baik, tetapi tidak boleh jor-joran utang. Yang kita concern itu kalau utang untuk koruptif," ujar Erick dalam seminar Membangun Aglomerasi Sumbagsel Jilid II bertajuk "Komitmen Dulur Kito untuk Konektivitas Sumbagsel" di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (16/4). 

Hal ini, lanjut Erick, yang menjadi dasar bagi INA dan sejumlah kementerian untuk mengubah cara pandang pembiayaan dengan tidak lagi bersandar kepada utang, melainkan investasi.