Senin 18 Apr 2022 05:19 WIB

Jelang Mudik, Vaksinasi Naik dari 300 Ribu ke 700 Ribu Suntikan per Hari

Kemenkes menyatakan, vaksinasi jelang Lebaran disambut antusias calon pemudik.

Red: Ratna Puspita
Sejumlah warga antre untuk vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster) di posko vaksinasi Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad (17/4/2022). Posko tersebut bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan mudik Lebaran 2022 mendatang sekaligus sebagai upaya antisipasi penularan COVID-19.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah warga antre untuk vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster) di posko vaksinasi Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad (17/4/2022). Posko tersebut bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan mudik Lebaran 2022 mendatang sekaligus sebagai upaya antisipasi penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan program vaksinasi Covid-19 menjelang perayaan Lebaran 2022 disambut antusias calon pemudik. Data Kemenkes menunjukkan peningkatan jumlah suntikan per hari.

“Animo masyarakat saat ini terhadap vaksinasi COVID-19 cukup besar yang tadinya sekitar 300 ribu suntikan sehari, saat ini bisa sekitar 700 ribuan suntikan sehari,” kata Nadia di Jakarta, Ahad (17/4/2022) sore.

Baca Juga

Terkait stok vaksin, ia mengatakan, Kemenkes sudah menerima 460 juta dosis vaksin kami terima. “395 juta dosis sudah didistribusikan dan sebagian telah dipakai,” kata dia.  

Sementara sisanya berada di fasilitas produksi PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, untuk proses pengemasan dan persiapan distribusi. Ia mengatakan pada pekan lalu Kemenkes kembali mendistribusikan sekitar 12 ribu dosis vaksin ke wilayah aglomerasi Jabodetabek sebagai titik keberangkatan mudik karena animo masyarakat terhadap vaksinasi booster yang cukup tinggi menjelang aktivitas mudik Lebaran.

Pemberian booster di Indonesia menggunakan dua skema, yakni secara homolog berupa penyuntikan booster menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. Kemudian kedua pemberian vaksin secara heterolog, yaitu pemberian booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Kemenkes juga mengatur ketentuan regimen booster di antaranya vaksin primer AstraZeneca menggunakan vaksin booster Moderna separuh dosis (0,25 ml), vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml). Selanjutnya, vaksin primer Pfizer untuk booster-nya bisa menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml), Moderna separuh dosis (0,25 ml), dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Lalu vaksin primer Moderna, booster dapat menggunakan vaksin yang sama separuh dosis (0,25 ml). Kemudian vaksin primer Janssen (J&J) menggunakan Moderna separuh dosis (0,25 ml).

Dilansir dari laman Dashboard Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, capaian dosis ketiga vaksin booster atau dosis penguat berkisar 14,86 persen dari target sasaran 208 juta jiwa. Sementara capaian dosis kedua atau vaksin lengkap primer berkisar 78,15 persen dari target sasaran.

Upaya percepatan vaksinasi juga melibatkan sejumlah pengurus masjid, tokoh masyarakat hingga unsur TNI-Polri melalui pendirian posko vaksinasi di jalur mudik. Sejumlah operator transportasi massal juga dilibatkan dalam program tersebut, salah satunya Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Ratusan warga mengantre di halaman terminal pada Ahad sore untuk memperoleh vaksin booster. “Saya mau vaksin booster biar gak kena Corona. Rencana saya mau mudik ke Bandung naik mobil pribadi,” kata salah satu peserta, Wulan (41 tahun).

Warga Ciracas, Jakarta Timur itu menyambut antusias pelaksanaan booster di dekat tempat tinggalnya. “Memudahkan semua penumpang jadi lebih deket dan sesuai dengan alamat,” katanya.

Peserta lainnya Safa (32) berniat mudik menuju Magelang pada H-3 Lebaran bersama keluarga. Ia pun menyempatkan diri saat berpuasa untuk mendatangi posko vaksinasi di terminal untuk memenuhi persyaratan mudik.

“Saya sedang berpuasa, makanya ambil nomor antreannya yang sore biar dekat sama waktu berbuka puasa. Kalau ada efek samping bisa langsung minum obat,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement