REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta mengadakan tur wisata religi dengan konsep walking tour pada Sabtu (16/4/2022). Tur ini menjadi bagian dari kegiatan #RamadhandiJakarta dan akan kembali digelar untuk sesi dua pada 23 April 2022.
"Pada era saat ini, Jakarta kini sedang mendorong kegiatan wisata urban yang dilakukan dalam lingkungan perkotaan dengan berbagai daya tarik atau atraksi di dalamnya, yang di mana salah satu aspeknya adalah religi," kata Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Disparekraf DKI Jakarta Hari Wibowo melalui keterangan resmi, dikutip Senin (18/4/2022).
Untuk sesi satu, pelaksanaan tur wisata religi diperuntukkan di tingkat dinas, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu. Sementara untuk sesi dua mendatang, diperuntukkan di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur.
Kegiatan tur wisata religi ini diikuti oleh peserta dan sejumlah kreator konten yang dipandu oleh pramuwisata profesional dari Himpunan Pramuwisata Indonesia. Hari mengatakan wisata religi memuat kegiatan ziarah dan keagamaan lainnya yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Ia menambahkan bahwa Jakarta termasuk salah satu kota yang kental akan sejarah Islam, dibuktikan dengan banyaknya masjid bersejarah yang hingga kini masih terjaga.
"Hadirnya wisata religi membuat perayaan bulan suci Ramadhan pada tahun ini menjadi semakin lebih menarik," ujarnya.
Tur wisata religi oleh Disparekraf mengeksplorasi beragam masjid yang tersebar di enam wilayah. Mulai dari tingkat dinas seperti Masjid Ramlie Musofa, Masjid Lautze, Masjid Makmur Raden Saleh, dan Masjid Agung Al-Azhar, hingga ke wilayah Jakarta Timur seperti Masjid At-Tin, Makam Al-Hawi, Makam Pangeran Jayakarta.
Sub Koordinator Atraksi dan Kemitraan Disparekraf DKI Jakarta Anita Novianti mengatakan kegiatan tur wisata religi merupakan salah satu bentuk pelayanan (treatment) Pemerintahan Provinsi dalam memberikan alternatif berwisata di Jakarta yang tidak konvensional. Melalui kegiatan ini, Anita mengatakan pihaknya juga mendorong industri, baik asosiasi hotel maupun travel untuk dapat membuat paket tur berwisata dan menyelipkan berupa aktivitas seperti walkingtour atau citytour dengan mengikutsertakan pramuwisata bersertifikasi.
"Dengan harapan industri menangkap potensi kegiatan sejenis ini, ditambah situasi pandemi Covid-19 belum berakhir, diharapkan dapat berwisata #dijakartaja. Di Jakarta banyak kok yang masih bisa dieksplor dengan tempat yang memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing," kata dia.