REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Kota Shanghai di China mengatakan tiga orang yang terinfeksi Covid-19 meninggal pada Ahad (17/4/2022). Laporan ini menjadi pertama kali selama wabah yang kembali naik usai virus corona pertama kali dilaporkan di Wuhan pada akhir 2019.
Laporan kematian ini menjadi pukulan besar usai penetapan target untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di luar area karantina pada Rabu (20/4/2022). Menurut pidato pejabat Partai Komunis distrik Baoshan Chen Jie tertanggal Sabtu (16/4/2022), target itu mengharuskan pejabat untuk mempercepat pengujian Covid-19 dan transfer kasus positif ke pusat karantina.
"Kelompok Kerja Dewan Negara, komite partai kota dan pemerintah kota telah meminta titik balik epidemi harus muncul pada tanggal 17 dan status nol Covid harus dicapai pada tanggal 20," kata Chen Jie.
Shanghai telah menjadi pusat wabah terbesar di China sejak virus pertama kali diidentifikasi di Wuhan. Wilayah ini telah mencatat lebih dari 320.000 infeksi Covid-19 sejak awal Maret ketika lonjakannya dimulai.
Pemerintah pusat keuangan China ini melaporkan 19.831 kasus Covid-19 asimptomatik harian baru pada 17 April, turun dari 21.582 pada hari sebelumnya. Kasus baru bergejala mencapai 2.417, turun dari 3.238.
Kota ini telah melakukan lebih dari 200 juta tes asam nukleat sejak 10 Maret. Tindakan ini merupakan upaya untuk mengekang wabah Covid-19 terbesar di China sejak wabah mulai menyebar dengan cepat pada 2020.
Shanghai telah mengambil langkah-langkah sedikit demi sedikit untuk melonggarkan pembatasan. Laporan televisi pemerintah pada Ahad menunjukan beberapa supermarket telah membuka kembali pintu untuk pembeli, meskipun banyak penduduk menyatakan tidak percaya pada posting media sosial. Sebuah akun media sosial yang didukung pemerintah Shanghai mengatakan pembukaan toko itu di satu distrik di pinggiran.