Senin 18 Apr 2022 11:19 WIB

Pengamat: Wali Kota Bandung Harus Akselerasi Program di Sisa Masa Jabatan

Yana Mulyana harus fokus dan memprioritaskan pembangunan di sisa masa jabatan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan mengungkapkan, Wali Kota Bandung Yana Mulyana harus bisa mengakselerasi program pembangunan di sisa masa jabatan 2018-2023. Selain itu, fokus terhadap program-program prioritas yang menjadi visi misi pembangunan.

"Saya pikir karena semua kebijakan sudah tercantum di RPJMD, RKPD 2022 sudah jalan dan 2023 sedang dirumuskan. Pertama melakukan akselerasi dari berbagai program yang direncanakan," ujarnya saat dihubungi, Senin (18/4/2022).

Dia mengungkapkan, program yang direncanakan bisa jadi belum berjalan atau optimal oleh karena itu perlu akselerasi. Selanjutnya, Yana Mulyana harus fokus dan memprioritaskan pembangunan di sisa masa jabatan.

"Fokus di aspek mana karena begini ada visi Kota Bandung dirumuskan Mang Oded dan Kang Yana unggul nyaman sejahtera agamis. Misal salah satu contoh fokus di pilih salah satu yang relatif terukur dan terlihat terkait kenyamanan bagaimana membuat Kota Bandung semakin nyaman dengan berbagai agenda kebijakan," katanya.

Firman mengatakan, kebijakan-kebijakan yang mewujudkan visi nyaman seperti mengatasi kemacetan, infrastruktur termasuk visi kesejahteraan melalui program-program ekonomi. Sedangkan visi unggul dan agamis relatif tidak dapat terukur.

"Fokus kenyamanan dan kesejahteraan penting karena ini bisa menjadi legacy bagi Kang Yana walau 17 bulan," katanya. 

Dia melanjutkan, untuk melakukan hal yang baru di sisa masa jabatan relatif tidak mungkin. Namun, yang bisa dilakukan yaitu mengakselerasi program.

Firman mengatakan upaya akselerasi dapat diwujudkan dengan dukungan birokrasi yang baik. Oleh karena itu, salah satu yang bisa dilakukan pertama kali yaitu mengevaluasi birokrasi sebab mereka menjadi ujung tombak pelaksana pembangunan.

"Pertama dilakukan mengevaluasi birokrasi karena mereka akam menjadi ujung tombak apa yang akan diakselerasi dan difokuskan, perlu ada evaluasi di tingkat pimpinan di tingkat sekda dan OPD bagaimana kinerja selama ini dan ke depan mampu menjalankan tantangan yang diberikan wali kota," katanya.

Selain itu evaluasi dilakukan berkaitan kecocokan para pimpinan di dinas dengan wali kota. Kemampuan komunikasi dan berkoordinasi yang baik dengan wali kota merupakan syarat yang penting.

"Yang melaksanakan birokrasi, itu kuncinya. Evaluasi meyakinkan yang direncanakan ke depan sisa masa jabatan pendek optimal diterjemahkan," katanya.

Usai Yana Mulyana dilantik menjadi Wali Kota Bandung, Firman menambahkan, menjadi tantangan bagi Yana Mulyana untuk menunjukkan kepemimpinan di Kota Bandung. Apalagi selama ini, dia mengaku, saat menjadi plt terbatas dalam melakukan kebijakan.

"Selama ini belum melihat posisi wakil (Yana Mulyana) dia tidak dalam posisi menunjukan leadership. Ini waktunya menunjukan kepemimpinannya dalam periode tersisa," katanya. 

Ia mengungkapkan tantangan ke depan Yana Mulyana harus menunjukkan kepemimpinannya. "Pemimpin salah satu ukuran berhasil punya legacy," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement